Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Predator Paedofil Masih Jadi Momok Menakutkan Bagi Anak Indonesia

JUMAT, 24 JULI 2020 | 05:13 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kejahatan seksual terhadap anak masih menjadi ancaman bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia.

Meski dalam undang-undang perlindungan anak jelas disebutkan bahwa kekerasan seksual terhadap anak masuk dalam kategori kejahatan luar biasa setara kejahatan narkoba, terorisme, dan korupsi yang bisa dihukum mati, tetapi masih saja ada predator paedofil yang berani melakukan aksinya.

Demikian disampaikan Anggota DPD RI, Fahira Idris dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional, Kamis (23/7). Menurutnya, hari anak menjadi momentum memberi peringatan bahwa tidak ada tempat bagi para pelaku kekerasan dan predator paedofil di Indonesia.

“Perlu ada peringatan keras atau notice, baik yang digaungkan di dalam negeri maupun ke dunia, bahwa hukum di Indonesia tidak main-main terhadap pelaku kekerasan terhadap anak, terutama para predator paedofil," kata Fahira dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Ia menyadari pemahaman bahwa kekerasan terhadap anak adalah kejahatan luar biasa masih rendah. Jangankan di tataran masyarakat, bahkan juga terjadi di kalangan orang-orang yang menjadi pemangku kepentingan perlindungan anak.

Dugaan kejahatan seksual (perkosaan) yang dilakukan Pejabat UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Lampung Timur terhadap anak berusia 14 tahun menjadi salah satu gambaran rendahnya pemahaman kekerasan terhadap anak adalah kejahatan luar biasa.

Oleh karenanya, ia berharap di pemerintahan periode kedua ini, Presiden Joko Widodo menelurkan kebijakan perlindungan anak.

“Salah satunya dengan membuat blueprint atau cetak biru perlindungan anak Indonesia yang komprehensif. Ini penting, selain sebagai strategi menihilkan kasus kekerasan terhadap anak, juga menjadi panduan pemangku kepentingan anak untuk berkolaborasi menciptakan Indonesia yang ramah anak," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya