Berita

Direktur program kedaruratan WHO, Mike Ryan/Net

Dunia

Tetap Waspada, WHO: Jangan Harap Vaksin Covid-19 Bisa Tersedia Tahun Ini

KAMIS, 23 JULI 2020 | 09:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah negara-negara di seluruh dunia harus tetap berhati-hati dalam melonggarkan pembatasan sosial. Lantaran, meski saat ini perkembangan vaksin Covid-19 sudah baik, namun penggunaannya tidak akan bisa dilakukan pada tahun ini.

Kepala program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan pada Rabu (22/7) mengatakan, beberapa vaksin Covid-19 sudah masuk dalam uji coba tahap 3, di mana sejauh ini tidak ada masalah keamanan atau respons kekebalan yang gagal.

Meski begitu, menurut Ryan, vaksin baru bisa digunakan setidaknya sampai awal tahun 2021.


"Secara realistis, itu akan menjadi bagian pertama tahun depan sebelum kita mulai melihat orang-orang mendapatkan vaksinasi," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Sementara vaksin masih belum bisa digunakan, Ryan mengatakan, pemerintah harus berhati-hati dalam mencabut langkah-langkah pembatasan sosial, terutama sekolah. Ia memperingatkan, sekolah baru bisa dibuka sampai transmisi Covid-19 di komunitas terkendali.

"Kita harus melakukan segala yang mungkin untuk membawa anak-anak kita kembali ke sekolah, dan yang paling efektif yang bisa kita lakukan adalah menghentikan penyakit di komunitas," ujarnya.

"Karena jika Anda berhasil mengendalikan penyakit di masyarakat, Anda bisa membuka sekolah," sambungnya.

Sementara dalam hal pendistribusian vaksin, Ryan mengatakan, pihaknya akan terus memastikan distribusi yang adil. WHO juga akan bekerja untuk memperluas akses ke vaksin potensial guna meningkatkan kapasitas produksi.  

“Dan kita harus adil tentang ini, karena ini adalah barang global. Vaksin untuk pandemik ini bukan untuk orang kaya, mereka bukan untuk orang miskin, mereka untuk semua orang,” tekannya.

Meski begitu, saat ini banyak negara yang berlomba-lomba mengamankan vaksin. Pemerintah Amerika Serikat (AS) bahkan dilaporkan akan membayar 1,95 miliar dolar AS untuk membeli 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer Inc dan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech jika terbukti aman dan efektif.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya