Berita

Presiden China, Xi Jinping/Net

Dunia

Balas Washington, Partai Komunis China Siap Tutup Konsulat AS Di Wuhan

KAMIS, 23 JULI 2020 | 08:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah China tengah mempersiapkan langkah pembalasan untuk keputusan Amerika Serikat (AS) yang memerintahkan mereka menutup konsulat di Houston, Texas. Salah satunya dengan menutup konsulat AS di Wuhan.

Berdasarkan perintah AS, China diharuskan menutup konsulat mereka di Houston paling lambat pada Jumat (24/7). Penutupan dilakukan AS karena menganggap kantor tersebut menjadi pusat kegiatan spionase China. Klaim yang ditolak langsung oleh China.

Pada Rabu (22/7), jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, penutupan konsulat adalah eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.


"Kami mendesak AS untuk segera mencabut keputusan yang salah ini. Jika negara itu bersikeras menempuh jalan yang salah, China akan bereaksi dengan tegas," tekan Wang.

Dalam Twitter-nya, jurubicara lainnya, Hua Chunying mengatakan, perintah pemerintah AS tersebut memicu gelombang kebencian. Kedutaan Besar China di Washington bahkan mengaku telah menerima ancaman bom karena langkah tersebut.

"AS harus mencabut keputusannya yang salah. China pasti akan bereaksi dengan tindakan tegas," tekan Hua, menggemakan Wang.

Sementara itu, melansir CNA, berdasarkan pernyataan seorang sumber, para pejabat Partai Komunis China di Beijing saat ini tengah mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Kota Wuhan sebagai pembalasan.

Menurut para pakar China yang berbasis di AS, Beijing juga bisa melakukan tindakan yang lebih keras, dengan menargetkan konsulat AS di daerah yang lebih penting, seperti Hong Kong, Shanghai, atau Guangzhou. Itu bisa merugikan bisnis AS.

Presiden Donald Trump juga mengindikasikan terbuka untuk menutup kembali sejumlah misi China lainnya di AS.

Direktur Intelijen Nasional AS, Richard Grenell juga menyarankan pemerintah untuk menutup konsulat China di San Francisco yang padat teknologi.

"Saya akan melakukan keduanya (Houston dan San Francisco) tetapi juga masuk akal untuk memulainya," ujarnya kepada Reuters.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya