Berita

Seorang anak mengikuti aksi sejumlah warga yang menamakan diri Open Texas untuk menuntut pencabutan kebijakan pembatasan aktivitas warga terkait pandemik Covid-19 di Texas/Net

Dunia

Kasus Kematian Akibat Covid Melonjak Di Texas Mayat-mayat Terpaksa Disimpan Di Truk

KAMIS, 23 JULI 2020 | 07:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Melonjaknya rekor kematian satu hari serta pasien rawat inap terbanyak pada Rabu (22/7) memaksa Texas untuk menyimpan mayat-mayat di truk berpendingin. Situasi itu pun membuat Pemerintah lebih keras lagi mengeluarkan perintah untuk tinggal di rumah kepada para penduduk.

Texas yang melaporkan 197 kematian dan 10.893 dirawat di rumah sakit, telah menjadi salah satu negara bagian AS yang paling terpukul oleh virus corona pada gelombang kedua. Kabupaten Hidalgo, di ujung selatan negara bagian di perbatasan AS dengan Meksiko, telah menyaksikan kasus meningkat sebanyak 60 persen pekan lalu, dengan kematian dua kali lipat menjadi lebih dari 360, dikutip dari Reuters, Kamis (23/7).

Hakim Wilayah Hidalgo, Richard Cortez, mengatakan krematorium di daerah Hidalgo memiliki daftar tunggu hingga dua minggu, memaksa county untuk menggunakan lima truk berpendingin yang masing-masing dapat menampung 50 jenazah.

"Kita harus menjerat virus ini, kuda jantan ini (virus corona) menghidupkan angka-angka kasus kembali dan virus telah mengendalikan hal ini. Rumah sakit kita, telah menjadi zona perang, mereka benar-benar berjuang sekarang," kata kata Hakim Wilayah Hidalgo, Richard Cortez.

Cortez yang seorang Demokrat mengeluarkan perintah agar penduduk tetap tinggal di rumah untuk berlindung dari virus corona. Mandat itu membuat dia berselisih dengan Gubernur Republik Greg Abbott, yang menyatakan bahwa pejabat lokal tidak memiliki wewenang untuk membuat penduduk tetap tinggal di rumah.

Pejabat medis terkemuka Hidalgo, Dr. Ivan Melendez, menyalahkan sebagian langkah Abbott untuk mengesampingkan pejabat lokal atas lonjakan infeksi virus corona yang katanya telah mengganggu sistem medis lokal di setiap tingkat.

“Apakah saya berpikir bahwa perintah tinggal di rumah saja diperlukan saat ini secara medis? Tentu saja,” kata Melendez.

Reuters mencatat, pada Selasa (21/7) kematian AS akibat Covid-19 mencapai 1.000 dalam satu hari, untuk pertama kalinya sejak 10 Juni. Lebih dari 142 ribu orang telah tewas di negara itu selama lima bulan terakhir dan kematian meningkat di 23 negara.

Tiga negara bagian terpadat di negara itu, yakni Florida, Texas dan California, berada di urutan teratas dari 44 negara bagian di mana kasusnya meningkat.

Lonjakan kasus telah memicu kekhawatiran tentang rencana pembukaan kembali sekolah secara penuh di negara bagian itu.

California pada hari Rabu melaporkan lebih dari 12.800 infeksi baru, rekor satu hari. Negara bagian itu kini telah melampaui New York untuk jumlah kasus tertinggi secara keseluruhan, meskipun New York telah mencatat kematian jauh lebih banyak yakni 32 ribu orang dibandingkan California yang mencatat sebanyak 7.800 orang.

Lonjakan ini memicu perselisihan tentang perintah masker wajib dan cara terbaik untuk melanjutkan sekolah.

Di Chicago, lusinan guru menggelar aksi protes jarak jauh secara sosial terhadap rencana Walikota Lori Lightfoot untuk Chicago Public Schools untuk memulai tahun akademik dengan campuran instruksi langsung dan pembelajaran jarak jauh.

“Jika biggies (walikota) membuat keputusan bahwa guru akan kembali sepenuhnya di kelas, maka seseorang akan mati. Jika itu bukan siswa, itu bisa jadi guru, nenek guru atau nenek murid,” kata pensiunan guru Jerome Jordan (78).

Para guru yang memprotes mengatakan bahwa para pejabat belum mengungkap rencana terperinci untuk membersihkan sekolah secara memadai, menyediakan desinfektan dan peralatan perlindungan pribadi serta menginstruksikan mereka bagaimana menerapkan jarak sosial dalam kelompok besar anak-anak.

Di Georgia, hakim ketiga telah ditunjuk dalam perselisihan antara Gubernur Republik Brian Kemp dan Keisha Lance Bottoms di Atlanta, yang berselisih tentang aturan keharusan memakai masker atau tidak.

Di antara beberapa negara bagian yang mengalami penurunan infeksi adalah Arizona, satu hotspot baru-baru ini yang melihat infeksi baru turun 13 persen minggu lalu. Rawat inap di negara bagian ini cenderung mengalami penurunan setelah memuncak pada 13 Juli lalu.

Gubernur Arizona, Doug Ducey, seorang Republikan, didorong oleh tren-tren itu, kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis, ia memperingatkan bahwa saat ini bukan waktunya bagi publik untuk menurunkan kewaspadaannya.

"Kita perlu terus melakukan hal-hal yang kita tahu membuat perbedaan: mengenakan topeng, menjaga jarak secara fisik dan tinggal di rumah sebanyak mungkin," kata kantor Ducey dalam pernyataan itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya