Berita

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net

Dunia

Rusia Diduga Intervensi Referendum Brexit, PM Boris Johnson Perkuat Keamanan Inggris

RABU, 22 JULI 2020 | 14:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Komite Intelijen dan Keamanan Parlemen Inggris menunjukkan, ada indikasi bahwa Rusia terlibat dalam referendum Brexit pada 2016. Meski tidak ada bukti yang ditampilkan.

Laporan tersebut dirilis pada Selasa (21/7) dan memicu kekhawatiran banyak pejabat.

Dalam laporan tersebut juga ditemukan bahwa Rusia mencoba untuk mempengaruhi referendum pada 2014, ketika para pemilih di Skotlandia menolak kemerdekaan.


Menanggapi dugaan tersebut, Perdana Menteri Boris Johnson, seperti yang dilaporkan The Times, berencana untuk memberikan lebih banyak kewenangan pada layanan keamanan untuk menghentikan intervensi asing di Inggris.

Pemerintah juga sedang mempersiapkan undang-undang kontra-spionase baru. Di mana Inggris akan memperkenalkan "daftar agen asing", seperti pendekatan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia.

Jika seorang individu dianggap sebagai agen asing, maka penjara dan deportasi menjadi hukumannya.

Meski begitu, Menteri Transportasi Grant Shapps pada Rabu (22/7) mengatakan, tidak ada bukti mengenai campur tangan Rusia dalam referendum Brexit 2016. Selain itu, mata-mata Inggris juga tidak pernah mengalihkan perhatian dari Rusia.

"Perlu ada beberapa bukti bahwa ada masalah di sana, yang tidak ada," ujar Shapps ketika ditanya apakah harus ada penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan campur tangan Rusia dalam referendum Brexit.

"Saya tidak berpikir itu adalah kasus bahwa badan intelijen mengalihkan perhatian mereka dari bola," sambungnya.

Brexit adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa berdasarkan referendum pada 23 Juni 2016. Inggris sendiri secara resmi menarik diri dari Uni Eropa pada 31 Januari 2020. Kemudian melakukan periode transisi yang berakhir pada 31 Desember 2020.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya