Berita

Mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan/Net

Hukum

Wahyu Setiawan Hanya Membual Soal Dana Tidak Terbatas Untuk Harun Masiku

RABU, 22 JULI 2020 | 08:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tudingan adanya dana operasional tak terbatas dari tim hukum DPP PDIP, Donny Tri Istiqomah yang disampaikan kepada mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan dinilai hanya bualan belaka.

Begitu penilaian pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menanggapi pengakuan dari terdakwa Wahyu Setiawan yang menyebut bahwa Donny pernah mengatakan punya dana operasional tak terbatas.

Pengakuan Wahyu itu disampaikan saat sidang dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (20/7) kemarin.


"Menurut saya itu hanya bualan belaka, karena tidak mungkin Donny bisa memberikannya. Kalau misalnya Donny bisa dari mana asal uangnya?" ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/7).

Bahkan, kata Saiful, jika benar adanya dana operasional tak terbatas juga diyakini bukan berasal dari mantan caleg PDIP, Harun Masiku yang merupakan tersangka dalam perkara dugaan suap terkait pergantian anggota DPR RI terpilih 2019-2024 Fraksi PDIP Dapil Sumsel I.

"Kalau dari Harun Masiku tidak mungkin, karena kalau ia banyak uang, tentu Harun Masiku akan menggunakannya untuk Pemilu 2019 yang lalu. Kecuali PDIP yang mau nombokin, saya tidak tahu lagi. Tapi saya rasa tidak mungkin begitu," kata Saiful.

"Yang ada dugaan saya justru memperdagangkan suara Nazarudin Kiemas yang terbuang sia-sia, maka mencoba memutar otak untuk memperdagangkannya," sambung Saiful.

Sehingga, Saiful meyakini apa yang disampaikan Donny soal dana tak terbatas kepada Wahyu hanyalah sebuah rayuan agar Wahyu mau berusaha memenuhi keinginan Donny, yakni agar Harun Masiku menjadi anggota DPR RI.

"Dana tak terbatas itu jelas hanya rayuan Donny kepada Wahyu Setiawan agar melaksanakan keinginannya. Mau dapat darimana dia dana tak terbatas?" pungkas Saiful.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya