Berita

Enny Sri Hartati/Net

Politik

Ekonom INDEF: Bantuan Pandemik Covid-19 Seharusnya Cukup Satu Skema Perlindungan Sosial

JUMAT, 17 JULI 2020 | 20:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ketika program pemerintah, terutama sektor ekonomi, dalam menangani pandemik Covid-19 tidak tepat sasaran maka berpotensi terjadinya moral hazard di masyarakat.

Ini merujuk pada banyaknya skema perlindungan sosial yang menelan anggaran sekitar Rp 203,9 triliun.

Sedikitnya, ada delapan skema tersebut antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 37,4 triliun, sembako Rp 43,6 triliun, bansos khusus Jabodetabek Rp 6,8 triliun dan bansos non Jabodetabek Rp 32,4 triliun.

Kemudian, program pra kerja, diskon listrik dan logistik sembako termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diambil dari realokasi dana desa.

Demikian disampaikan ekonom senior INDEF, Enny Sri Hartati saat mengisi diskusi daring yang diselenggarakan Koalisi Masyarakat Penegak Keadilan (KMPK), bertajuk "UU Corona Bagian Dari Oligarki Fulus Mulus", Jumat (17/7).

"Inilah memang yang berpotensi sekali peluang terjadinya moral Hazard dan tidak tepat sasarannya itu pasti akan jauh lebih tinggi," kata Enny.

Dia menambahkan, masyarakat yang membutuhkan uluran bantuan agar bisa survive seharusnya didukung oleh skema yang tidak terlalu banyak. Dengan kata lain, cukup satu pintu skema penanganan pandemik Covid-19 pada sektor ekonomi.

"Mestinya jangan terlalu banyak skema, satu skema saja. Sehingga itu akan memudahkan untuk melakukan mapping, eksekusi, kontroling. Ini dari awal sekali sudah diingatkan, kalau ditengah pandemi membutuhkan langkah kecepatan tetapi juga harus tepat," tuturnya.
 
"Ini baru dari perlindungan sosial. Artinya ini tidak ada satu ketulusan benar-benar memberikan perlindungan terhadap masyarakat. Jadi, orientasinya masih orientasi proyek gitu," demikian Enny.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya