Berita

PT Asuransi Jiwasraya/Net

Hukum

Penasihat Hukum Heru Hidayat: Saham Grup Bakrie Jadi Sebab Kerugian Jiwasraya

KAMIS, 16 JULI 2020 | 14:47 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kerugian yang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada tahun 2008 bukan karena akibat investasi di saham-saham seperti PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) dan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP).

Penasihat Hukum Heru Hidayat Kresna Hutauruk menegaskan, berdasarkan keterangan saksi, justru saham-saham yang nilainya turun seperti saham-saham Grup Bakrie yang menyebabkan kerugian investasi bagi Jiwasraya.

"Dalam persidangan sudah terungkap bahwa, penyebab kerugian di awal bukan saham-saham IIKP atau Tram atau milik terdakwa, banyak barang lain (Grup Bakrie)," ujar Kresna dalam keterangannya, Kamis (16/7).


Dikatakan Kresna, saksi juga membuktikan bahwa saham TRAM yang awalnya alami kerugian justru berbalik untung pada saat saham itu masuk ke Kontrak Pengelolaan Dana (KPD). Sebaliknya, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) justru alami penurunan.

"Kemudian ketika masuk ke KPD (BUMI) nilai barangnya menyusut, nilai barang yang rugi masuk ke KPD malah untung seperti itu. Rekan saya juga menanyakan diantara saham yang tidak menyusut itu BNII dan IIKP, dan yang menyusut Grup Bakrie juga," jelasnya.

Dalam sidang lanjutan kemarin, saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yaitu Mantan Kepala Pengembangan Dana Asuransi Jiwasraya Lusiana mengungkapkan, terdapat dua emiten yang alami kenaikan harga saham dari 30 emiten saat diserahkan KPD untuk asset settlement.

"BNII pada saat diserahkan, iya betul naik. Saat diserahkan plus sedikit saja. Ada IIKP (yang naik) kenaikan Rp 2,65 miliar," kata Lusiana.

Di sisi lain, Kresna juga menyoroti, daftar indeks LQ45 pada saksi Lusiana terkait saham IIKP dan TRAM.

Dalam hal itu, aaksi mengetahui bahwa TRAM sempat masuk LQ45 pada tahun 2008, tapi tak mengetahui IIKP masuk indeks saham-saham yang liquid lainnya yaitu Kompas100.

"Kalau tidak liquid, tidak mungkin masuk LQ45, saya tanya indeks di BEI ada beberapa, ada juga indeks Kompas100. Pada 2008-2009 saat dimiliki Jiwasraya itu IIKP masuk Kompas100, jadi kalau dia bilang tidak liquid tidak mungkin," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya