Berita

Tangkapan layar akun Twitter mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ketika diretas pada 15 Juli 2020/Net

Dunia

Akun Twitter Obama Hingga Elon Musk Diretas, Pelaku Diduga Hasilkan Rp 1,4 Miliar

KAMIS, 16 JULI 2020 | 09:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sejumlah akun Twitter tokoh ternama diretas secara massal. Beberapa akun tersebut di antaranya milik Barack Obama, Joe Biden, Jeff Bezos, Waren Buffet, Bill Gates, Mike Bloomberg, Elon Musk, dan lainnya. Selain milik individu, akun perusahaan seperti Uber dan Apple juga mengalami insiden yang serupa.

Dari tangkapan layar yang sempat diambil oleh CNN, akun-akun tersebut secara massal mencuit desakan agar para pengikut membayar cryptocurrency atau mata uang cypto dalam waktu 30 menit.

Cuitan tersebut juga menyatakan akan menggandakan tiap pengiriman yang dilakukan.


"Semua Bitcon yang dikirimkan ke akun saya di bawah akan dikirim kembali dua kali lipat. Jika Anda mengirimkan 1.000 dolar AS, saya akan mengirim kembali 2.000 dolar AS," cuit akun @BarackObama pada Rabu (15/7).

Namun, ketika ditelusuri, cuitan-cuitan tersebut saat ini sudah dihapus.

Merespons insiden tersebut, Twitter melalui akunnya @TwitterSupport pada Kamis (16/7), mengatakan sedang melakukan penyelidikan. Pihaknya juga melakukan tindakan pencegahan pada akun-akun yang terkena retas.

"Kami mengetahui ada insiden keamanan yang memengaruhi akun di Twitter. Kami sedang menyelidiki dan mengambil langkah untuk memperbaikinya. Kami akan segera memberikan informasi terbaru," ujar Twitter.

"Anda mungkin tidak dapat men-Tweet atau mengatur ulang kata sandi Anda saat kami meninjau dan mengatasi insiden ini," sambungnya.

Sementara itu, CEO Tron dari BitTorrent, Justin Sun dalam akun Twitter-nya mengatakan akan memberikan hadiah 1 juta dolar AS kepada mereka yang bertanggung jawab atas insiden peretasan bersejarah tersebut.

"Pendiri Tron dan CEO BittTorrent, Justin Sun mengeluarkan hadiah untuk para peretas dalam jumlah 1 juta dolar AS. Ia secara pribadi akan membayar mereka yang berhasil melacak dan memberikan bukti untuk dibawa ke pengadilan, para peretas/orang di balik insiden ini memengaruhi komunitas kami," ujar akun resmi @BitTorrent.

Akibat insiden ini, saham Twitter anjlok. Sementara dari informasi yang didapat, para peretas diketahui telah menerima lebih dari 100.000 dolar AS atau setara dengan Rp 1,46 miliar (Rp 14.600/dolar AS) dalam bentuk mata uang crypto.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya