Meski virus corona belum hilang, Maladewa mencoba untuk bangkit kembali. Negara kepulauan yang bergantung pada sektor pariwisata ini memang dihadapkan pada tantangan yang sangat berat di tengah pandemik.
Sejak Rabu (15/7), Maladewa sudah membuka kembali resor wisata dan menyambut penerbangan internasionalnya setelah tiga bulan vakum, melansir CNA.
Penerbangan internasional pertama yang disambut Maladewa adalah Qatar Airways dari Doha yang membawa 104 penumpang di Bandara Internasional Male. Sebagai penghormatan khusus, pesawat tersebut disemprot dengan meriam air.
"Semakin kuat langkah-langkah keamanan kami, semakin baik peluang kami untuk dipuji sebagai destinasi yang aman (dari virus corona)," ujar Menetri Ekonomi Fayyaz Ismail saat ikut menyambut tamu asing pertama mereka.
"Saya tidak bisa membayangkan jika kita harus memberlakukan kembali kuncian perbatasan," lanjutnya, merujuk pada kondisi ekonomi Maladewa yang hancur karena lumpuhnya pariwisata yang menjadi penyumbang terbesar devisa negara.
Pada 2019, Maladewa menarik rekor 1,7 juta wisatawan asing, naik sebanyak 15 persen dari tahun sebelumnya.
Kementerian Pariwisata menjelaskan, para pengunjung tidak perlu dites atau membawa sertifikat bebas Covid-19. Tes gratis akan diberikan kepada wisawatan yang menunjukkan gejala demam dan batuk. Termasuk tes gratis ketika mereka akan meninggalkan Maladewa.
Beriringan dengan dibukanya kembali perbatasan, sebanyak 33 dari 159 resor di Maladewa juga beroperasi kembali meski beberapa mengaku belum mendapatkan pemesanan.
Pembukaan kembali negara dengan 1.190 pulau karang kecil tersebut dilakukan setelah infeksi Covid-19 dirasa sudah stabil.
Hingga saat ini, Maladewa sudah mencatatkan lebih dari 2.800 kasus dengan 14 kematian. Sebagian besar kasus terjadi di antara para buruh migran miskin.
Selain itu, sejauh ini, Qatar Airways, Sri Lanka Airlines, Emirates dan Etihad juga telah menjadwalkan penerbangan ke Maladewa pada Juli. Mulai Rabu, Sri Lanka Airlines akan mengoperasikan tiga layanan mingguan dari Kolombo, sementara Qatar Airways akan mengoperasikan penerbangan harian dari Doha.
Mulai Kamis (16/7), Emirates juga telah menjadwalkan penerbangan dari Dubai lima kali seminggu hingga akhir Agustus. Sisusul dengan Etihad, Singapore Airlines, SilkAir, Gulf Air, IndiGo India, hingga Hong Kong Airlines di bulan berikutnya.