Berita

China marah Inggris keluarkan Huawei dari program jaringan 5G/Net

Dunia

Inggris Keluarkan Huawei Dari Program 5G, China Siapkan Strategi Balas Dendam

RABU, 15 JULI 2020 | 18:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Keputusan Inggris untuk menghentikan program jaringan 5G Huawei berujung pada kemarahan China. Beijing bahkan berkomitmen akan mengambil langkah-langkah keras untuk membalas Inggris.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dalam konferensi pers pada Rabu (15/7) mengatakan, Inggris adalah penipu seperti Amerika Serikat (AS), seperti dikutip AFP.

"China akan sepenuhnya dan sungguh-sungguh menilai masalah ini, dan akan mengambil serangkaian tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan China yang sah," tegas Hua.

"Setiap keputusan dan tindakan (Inggris) harus dikenakan biaya," tekannya.

Lebih lanjut, Hua mengatakan, Inggris bersekongkol dengan AS untuk mendiskriminasi, menekan, dan menghapus Huawei.

"Ini adalah masalah yang serius mengancam keamanan investasi China di Inggris, dan juga pertanyaan apakah kita dapat mempercayai pasar Inggris untuk tetap terbuka, adil, dan bebas dari diskriminasi," papar Hua.

"Kami juga telah mengingatkan semua perusahaan China untuk mementingkan peningkatan risiko keamanan politik yang mereka hadapi ketika melakukan bisnis di Inggris," sambungnya.

Beberapa waktu yang lalu, pemerintah Inggris menarik perusahaan teknologi raksasa China, Huawei, dari program jaringan 5G yang akan rampung pada 2027.

Keputusan tersebut diambil karena adanya masalah keamanan. Namun juga diyakini karena sanksi yang diberlakukan AS pada entitas yang berhubungan dengan Huawei.

Selama ini isu Huawei menjadi penting bagi perang geopolitik antara China dan AS. AS bahkan meminta ekstradisi kepada Kanada atas CFO Huawei, Meng Wanzhou yang dijerat penipuan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya