Berita

Perwakilan petani di Lombok Tengah Dan Kabupaten Sumbawa Barat saat melakukan unjuk rasa menuntut perhatian pemerintah/Istimewa

Politik

Terancam Kekeringan Dan Gagal Panen, Petani NTB Minta Perhatian Pemerintah

RABU, 15 JULI 2020 | 14:40 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kekeringan yang melanda Nusa Tenggara Barat bisa memberi dampak buruk bagi para petani setempat. Salah satunya adalah potensi gagal panen bagi petani di Sumbawa Barat dan Lombok Tengah.

Hal ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Karena berkaitan langsung dengan agenda pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk memperkuat ketahanan pangan menghadapi pandemik Covid-19.

"Masyarakat sudah angkat air sungai, karena sawah kekurangan air. Tanah-tanah tanaman padi sudah retak-retak saking keringnya. Para petani butuh dukungan segera dari Pemrintah," ucap Hamzanwadi dari Aliansi Indonesia Raya, Rabu (15/7).


Namun, lanjutnya, karena menjelang Pilkada dan calon kuatnya cuma satu, dan kebetulan sedang berkuasa, jadi kepentingan petani agak terabaikan. Covid-19 ternyata tidak meletakkan dan tidak memiliki agenda bagi penyelamatan petani.

Masalah air di wilayah tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama. Bahkan setiap tahun selalu terjadi. Namun, pemerintah kurang responsif terhadap kebutuhan air ini.

"Seringkali masalah air ini menimbulkan konflik antarpetani. Sehingga butuh penanganan pemerintah secara cepat. Banyak sumber air yang dapat dimanfaatkan, misalnya air sungai besar dan kecil, air tanah, dll. Namun hal ini tidak pernah dipikirkan," imbuhnya.

Tak heran jika kemudian petani mengambil inisiatif sendiri melalui pemyewaan pompa air. Akan tetapi tidak semua petani mampu melakukannya, karena terkendala biaya mahal. Khususnya untuk beli bahan bakar dan sewa mesin pompa air.

Kesalahan utama terletak pada orientasi pemerintah dalam proyek besar pembangunan Embung atau bendungan. Sementara yang mendesak seperti pengadaan pompa air untuk petani, biaya pengangkatan air tanah atau air sungai justru tidak dipikirkan.

"Seharusnya pemerintah bisa membantu penanganan cepat. Kalau tidak, tahun ini sebagian besar petani Lombok Tengah dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bisa terancam gagal panen," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya