Berita

Pangkalan AS di Afghanistan/Net

Dunia

Penuhi Janji, Amerika Tutup Lima Pangkalannya Di Afghanistan Sehari Setelah Teror Bom Mobil

RABU, 15 JULI 2020 | 11:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat memenuhi janjinya untuk menutup lima pangkalan militer di Afghanistan sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatanganinya dengan pihak Taliban lebih dari empat bulan lalu.

Perwakilan khusus Presiden Trump untuk perundingan itu, Zalmay Khalilzad mengatakan, pihak Amerika Serikat setuju untuk meghapus lima pangkalan militer miliknya di 135 hari pertama.

"Amerika Serikat telah bekerja keras untuk menyelesaikan tahap pertama dari komitmennya berdasarkan perjanjian, termasuk mengurangi pasukan dan meninggalkan lima pangkalan. Pasukan NATO telah turun dalam jumlah yang proporsional," kata Khalilzad di Twitter, seperti dikutip dari Fox News, Rabu (15/7).


Media Afghanistan, Tolo, melaporkan bahwa lima pangkalan AS yang ditutup itu berlokasi di provinsi Helmand, Uruzgan, Paktika dan Laghman, di Afghanistan selatan dan timur.

Sementara itu, pangkalan AS terbesar yang berada di Bagram di luar Kabul dan lapangan terbang Kandahar di Afghanistan selatan masih tetap terbuka.

Ketentuan utama lain dari perjanjian perdamaian yang dinegosiasikan  antara Taliban dan Amerika Serikat di Doha, pada bulan Februari lalu adalah penarikan besar-besaran pasukan Amerika dari Afghanistan.

Amerika Serikat telah mengurangi jumlah tentara di wilayah tersebut menjadi sekitar 8.600 pasukan, dari yang awalnya berjumlah sekitar 100 ribu pasukan pada 2010.

Menurut pemerintah Afghanistan, meskipun telah terjadi pengurangan pasukan Amerika di negara itu, kekerasan antara Taliban dan pasukan Afghanistan semakin memuncak dalam beberapa bulan terakhir.

Sehari sebelum pangkalan ditutup, Taliban meledakkan sebuah bom mobil di fasilitas pemerintah di Aybak, ibukota provinsi Samangan, dekat kantor Direktorat Keamanan Nasional (NDS), sebuah agen keamanan intelijen .

Serangan tersebut menewaskan 11 personel keamanan dan melukai setidaknya 63 warga sipil, termasuk anak-anak.

“Kami mengutuk serangan hari ini. Penggunaan bahan peledak utama untuk meledakkan kendaraan di ibukota provinsi tidak dapat diterima dan akan memperkuat mereka yang menentang perdamaian dan bermain di tangan spoiler. Semua pihak harus mengurangi kekerasan," kata Khalilzad dalam twitnya pada Senin (13/7).

“Kekerasannya tinggi, terutama dalam beberapa hari dan minggu terakhir. Warga Afghanistan terus mati dalam jumlah besar tanpa alasan. Serangan Taliban hari ini di ibukota provinsi bertentangan dengan komitmen mereka untuk mengurangi kekerasan sampai gencatan senjata permanen dicapai dalam pembicaraan intra-Afghanistan, ”tambahnya.

Lonjakan kekerasan di seluruh negeri yang menargetkan pasukan Afghanistan kemungkinan merupakan taktik untuk memaksa pemerintah membebaskan hampir 600 tahanan Taliban sebelum kelompok itu mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua dekade di kawasan itu.

Mengutip Al Jazeera, pemerintah telah membebaskan 4.199 tahanan Taliban dan 779 anggota pasukan pro-pemerintah Taliban, menurut angka yang diberikan oleh kedua pihak.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya