Berita

Pesawat Air France/Net

Dunia

Penerbangan Air France Dibatasi, Prancis Serang Balik China

SELASA, 14 JULI 2020 | 14:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Prancis membatasi operasi maskapai penerbangan China menjadi satu kali dalam minggu. Di mana keputusan tersebut merupakan tindakan balasan atas pembatasan operasi yang sama oleh Beijing.

Diumumkan oleh Kedutaan Besar Prancis di Beijing dalam situs web-nya pada Senin (13/7), keputusan tersebut berlaku bagi tiga maskapai penerbangan China. Mereka adalah Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines.

"Mulai 13 Juli, maskapai-maskapai China hanya akan diizinkan untuk melakukan satu perjalanan mingguan," ujar kedutaan seperti dikutip CNA.

"Diskusi sedang berlangsung antara kedua pemerintah dengan tujuan untuk mencapai solusi yang memuaskan," lanjutnya.

Dijelaskan pula keputusan tersebut merupakan aksi timbal balik atas kebijakan China pada 12 Juni. Di mana Beijing hanya membatasi maskapai Prancis, Air France, untuk melakukan tiga penerbangan dalam seminggu. Dalam praktiknya pun, otoritas China ternyata hanya mengizinkan satu penerbangan Air France dalam seminggu.
 
Di sisi lain, Kedutaan Besar China di Paris mengatakan, pemerintah Prancis saat ini sedang mengupayakan mendapat tiga penerbangan mingguan oleh Air France di Shanghai.

Namun, mengingat jumlah penerbangan internasional yang diterima Shanghai, kedutaan mengatakan, kota mendapat tekanan yang besar untuk mengendalikan virus. Sehingga kondisi masih membingungkan.

"Kami berharap Prancis akan memeriksa kembali keputusan yang relevan dengan mempertimbangkan hubungan kedua negara, kembali ke jalur dialog dan konsultasi, bertemu di jalan tengah dan menyelesaikan masalah terkait penerbangan," sambung Kedutaan China.

Hingga saat ini, regulator penerbangan China, Civil Aviation Administration of China (CAAC) belum memberikan tanggapan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya