Berita

Penggagas dan deklarator UI Watch, Chandra Motik Yusuf/Net

Hukum

Polisi Panggil Penggagas UI Watch Chandra Motik, Ada Apa?

SELASA, 14 JULI 2020 | 14:34 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Alumni Universitas Indonesia (UI) Watch didirikan pada 2 Febuari 2020 dan dideklarasikan pada 5 Juli 2020.

Dosen UI, Taufik Bahaudin mengatakan, Senin kemarin (13/7), pimpinan EO Deklarasi UI Watch dipanggil oleh penyidik Polda Metro Jaya untuk di-BAP.

Dan pada Kamis lusa (16/7), salah satu penggagas dan deklarator UI Watch, Chandra Motik Yusuf juga akan dipanggil penyidik Polda Metro.

"Hari Kamis ini Chandra Motik juga dipanggil resmi. Beberapa alumni akan temani dengan jaket kuning," ujar Taufik Bahaudin, Selasa (14/7).

Dalam keterangan tertulis Taufik Bahaudin yang diterima redaski, tidak disebutkan terkait kasus apa pemanggilan itu.

Sejak awal disampaikan, UI Watch adalah lembaga yang ingin mengembalikan jati diri UI sebagai kampus perjuangan, dan akan membantu pemerintah bersama-sama seluruh elemen masyarakat membangun bangsa dan negara.

"Kita kemarin pesan juga ke petinggi-petinggi bahwa UI Watch terbuka, maka jangan perlakukan yang enggak pantas dan seterusnya," ucap Taufik Bahaudin.

Untuk Kamis lusa saat ke Polda Metro, lanjut Taufik Bahaudin, Chandra Motik akan didampingi sekitar 5 sampai 7 alumni dengan jaket kuning.

"Kita enggak akan terima kalau dimainkan dengan panggilan-panggilan yang bukan urusan kita," pungkasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Perketat Skrining, Hanya Calhaj Sehat Berangkat ke Tanah Suci

Sabtu, 20 April 2024 | 19:26

Gerindra Masih Kaji Figur Internal untuk Pilkada Pesawaran

Sabtu, 20 April 2024 | 18:52

Punya Catatan Buruk, Pengamat: Suharto Tak Layak Jadi Wakil Ketua MA

Sabtu, 20 April 2024 | 18:24

Jelang Putusan PHPU Pilpres 2024, Refly Harun Yakin Hakim MK Sedang Diintervensi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:35

Diduga Buat Laporan Kampanye Fiktif, Partai Nasdem Kabupaten Lingga Terancam Diskualifikasi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:31

Panglima TNI dan Kapolri Siap Amankan WWF ke 10 di Bali

Sabtu, 20 April 2024 | 17:18

Tim Hukum Ganjar-Mahfud: Selamatkan Indonesia, MK Harus Kabulkan Petitum Paslon 03

Sabtu, 20 April 2024 | 16:53

Jelang Putusan MK, Tim Hukum Paslon 01 dan 03 Gelar Diskusi Publik

Sabtu, 20 April 2024 | 16:14

Keliru Berantas Judi Online, Pemerintah Hanya Tutup Situsnya tapi Pelaku Dibiarkan Berkeliaran

Sabtu, 20 April 2024 | 15:51

Selengkapnya