Berita

Tempat tes Covid-19 drive-thru di dekat Hotel Crossroads/Net

Dunia

Dua Negara Bagian Alami Lonjakan Infeksi Covid-19, Australia Perkatat Lagi Pembatasan Sosial

SELASA, 14 JULI 2020 | 13:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Australia kembali memperketat pembatasan sosial untuk segera menahan penyebaran wabah Covid-19 di negara bagian Victoria ke sekitarnya.

Pemeirntah Australia dibuat ketar-ketir dengan lonjakan kasus baru Covid-19 di Victoria. Walaupun sejak pekan lalu, pihak berwenang telah mengisolasi hampir 5 juta penduduk ibukota negara bagiannya, Melbourne.

"Kami belum berbelok ke sudut. Saya perkirakan minggu ini, tetapi tidak ada jaminan," ujar Kepala Staf Medis Victoria, Brett Sutton merujuk pada penyebaran virus ke negara bagian lain, seperti dikutip Reuters.


Meski perbatasan sudah diperketat, namun nyatanya sudah terjadi peningkatan kasus baru Covid-19 di New South Wales (NSW) yang juga membuat khawatir negara bagian lainnya.

Peningkatan kasus di NSW sendiri muncul setelah adanya klaster di sebuah pub yang terletak di Hotel Crossroads, Sydney barat daya.

Pihak berwenang mengatakan, ada sekitar 600 orang yang mengunjungi hotel tersebut pada 3 Juli, ketika transmisi komunitas terjadi.

Pemerintah juga telah membatasi pub dengan tidak lebih dari 300 orang.

“Aktivitas di dalam ruangan, di mana orang tidak duduk adalah risiko kesehatan yang sangat besar. Ini meningkatkan kemungkinan penularan," kata Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian.

Akibatnya,  Australia Selatan mengaku telah membatalkan rencana pembukaan kembali perbatasannya dengan NSW pada 20 Juli.

"Tanggung jawab utama kami di Australia Selatan adalah kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan warga," ujar Perdana Menteri Australia Selatan, Steven Marshall.

Queensland juga memberlakukan kembali karantina wajib selama dua pekan bagi orang-orang yang telah mengunjungi dua daerah di pinggiran barat Sydney.

Saat ini, kasus aktif di Australia naik menjadi hampir 2.000 setelah 270 kasus baru dilaporkan pada Selasa. Sedangkan totalnya, Australia memiliki sekitar 10.000 kasus dengan 107 kematian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya