Berita

Presiden Kosovo Hashim Thaci tiba di Den Haag penuhi panggilan pengadilan kejahatan perang/Net

Dunia

Tiba Di Pengadilan Den Haag Untuk Kasus Kejahatan Perang, Presiden Kosovo: Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Mengubah Sejarah

SELASA, 14 JULI 2020 | 11:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pendukung Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) menyambut kemunculan Presiden Kosovo Hashim Thaci di depan pengadilan Kantor Kejaksaan Khusus di Den Haag, kemarin Senin (13/7). Thaci tiba untuk menjalani pemeriksaan atas tuduhan yang diajukan kepadanya terkait kejahatan perang selama perang kemerdekaan Kosovo pada 1998-1999.
 
"Hari ini, saya berada di sini untuk menghormati impian dan perjuangan saya, menghadirkan Kosovo yang merdeka berdasarkan kesetaraan hak, masyarakat multietnik, dan penegakan hukum" ujar Thaci, dikutip dari FoNet, Selasa (14/7).

Sekitar 20 pendukung Thaci berkumpul di depan pengadilan, meneriakan namanya, mengibarkan bendera Kosovo, dan membawa spanduk dukungan.


Thaci meninggalkan pengadilan setelah menjalani pemeriksaan selama enam jam, pemeriksaannya akan dilanjutkan pada hari ini, Selasa (14/7).

Thaci mengatakan tidak ada seorang pun bisa mengubah sejarah terkait perannya dalam perang 1990-an

"Saya siap menghadapi tantangan baru ini dan meraih sukses demi anak saya, keluarga saya, rakyat saya, dan negara saya. Tidak ada seorang pun bisa mengubah sejarah. Ini adalah harga sebuah kebebasan," tekannya, dikutip dari Reuters.

Thaci didakwa atas kejahatan yang diduga dilakukannya dalam perang kemerdekaan Kosovo atas Serbia antara 1 Januari 1998 dan 31 Desember 1999 di Kosovo. Kantor Kejaksaan Khusus Den Haag telah memberikan surat penggilan kepadanya pada akhir Juni lalu.

Berdasarkan keterangan Dewan Khusus Kosovo, Thaci dan politisi Kosovo Kadri Veseli serta beberapa mantan milisi dituding bertanggung jawab atas 100 kasus pembunuhan.

Thaci, yang berusia 52 tahun, memegang peranan penting dalam menggalang gerakan etnis Albania di wilayah yang dulunya masuk kawasan Serbia. Kurang dari setahun lalu, Perdana Menteri Ramush Haradinaj secara mengejutkan mundur setelah dia dipanggil pengadilan untuk dakwaan yang sama.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya