Berita

Aparat baku tembak dengan geng narkoba/Net

Dunia

Sebanyak 73 Ribu Orang Hilang Diduga Akibat kekerasan Kartel Narkoba Di Meksiko

SELASA, 14 JULI 2020 | 08:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meksiko merilis angka terbaru jumlah orang hilang akibat kekerasan yang terjadi di negara itu. Disebutkan, sebanyak 73.201 orang dinyatakan hilang. Sebagian besar dari mereka diyakini menjadi korban perang kartel narkoba yang brutal.

Angka itu meningkat dari yang semula berjumlah 61.000 korban pada Januari lalu. Peningkatan angka orang hilang akibat kekerasan kartel melukiskan gambaran yang lebih suram tentang skala pertumpahan darah dan penderitaan di Meksiko, di mana rekor 34.582 orang terbunuh pada tahun lalu.

“Jumlah yang hilang direvisi setelah pencarian mendalam untuk kasus-kasus yang direkam dengan jaksa penuntut negara dan otoritas lokal, yang tidak pernah berhasil masuk ke dalam database nasional,” kata pihak berwenang, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/7).


Data menunjukkan, banyak orang hilang saat tragedi kekerasan setelah gerakan ‘perang melawan narkoba’ yang dimulai pada akhir 2006. Ada sekitar 1.523 kasus yang terkait dengan periode antara 1964 hingga 2005.

Alejandro Encinas, wakil menteri Meksiko untuk hak asasi manusia, mengatakan Meksiko sejak 2006 telah menggali 3.978 kuburan klandestin, di mana 6.625 mayat ditemukan. Hampir 30 persen dari kuburan ditemukan selama pemerintahan Lopez Obrador, yang telah berjanji untuk fokus pada masalah ini.

Meskipun pada Senin (13/7) terdapat lonjakan data orang hilang, menurut Encinas angka itu sebenarnya telah mengalami penurunan tajam dalam enam bulan pertama tahun ini. Penurunan itu mencapai 36,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Diperkirakan, penurunan disebabkan oleh kurangnya pelaporan selama pandemik.

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, telah menjanjikan strategi baru menjinakkan kekerasan kartel sejak ia dilantik menjadi presiden pada 2018 lalu. Dirinya terus berjuang memerangi para kartel itu, bahkan selama pandemik virus corona berlangsung.

Meksiko telah dilanda kekerasan selama bertahun-tahun disaat pemerintah berturut-turut memerangi kartel narkoba yang kejam, seringkali dengan menangkap pemimpin mereka. Hal itu telah mengakibatkan fragmentasi geng dan pertempuran internecine yang semakin ganas.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya