Berita

Gubernur Jabar Ridwan Kamil/RMOLJabar

Nusantara

Ridwan Kamil: Orang Berstatus ODP Dan PDP Belum Tentu Terjangkit Corona Saat Meninggal

SELASA, 14 JULI 2020 | 05:37 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meyebutkan bahwa status pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) meninggal tidak bisa dikategorikan ke dalam data meninggal akibat positif virus corona baru (Covid-19).

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJabar Ridwan menyatakan, status PDP atau pun PDP bisa dikatakan meninggal akibat positif Covid-19 setelah dilakukan tes swab dari laboratorium pengetesan.

“Karena kondisi yang meninggal dunia bisa saja dia penyakit yang bukan Covid-19 tapi karena dia mudik dalam status sehingga masuk dalam kategori ODP. Jadi tolong tidak menterjemahkan yang meninggal ODP-PDP sebagai kasus positif Covid-19,” ucap Emil, sapaan akrabnya, di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (13/7) seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar.

“Karena yang ODP PDP kalau di swab test nya positif dia bergeser grupnya menjadi yang meninggal positif Covid-19,” tambahnya.

Emil -sapaan akrabnya- menjelaskan, pihaknya telah menerima terkait data-data jumlah pasien yang meninggal tapi datanya dalam status yang belum positif.

Data tersebut, tambah Emil akan disampaikan di situs Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) dalam waktu dekat.

“Karena memang secara arahan yang dilaporkan selama ini adalah yang meninggal dunia dalam status sudah di swab test dan hasilnya positif sekitar 180 tapi yang meninggal dalam status ODP PDP yang belum tentu itu Covid-19, tapi karena dapat status ada 1950. Data itu besok sudah ada di Pikobar untuk orang atau siapapun yang ingin mengetahui kondisi yang meninggal dunia,” jelasnya.

Disamping itu, Emil mengatakan, total pengetesan dengan swab test sudah menyentuh angka 88 ribu. Dari angka itu, positif rate berada di angka 4,2 persen.

“Artinya dari setiap 100 test swab, orang Jabar hanya 4 orang yang positif di provinsi lain ada yang 30 persen ada yang 12 persen,” ungkapnya.

“WHO memberikan syarat barang siapa yang bisa positif ratenya di jaga dibawah 5 persen selama 3 minggu itu juga masuk kategori terkendali. Jabar mudah mudahan konsisten, orang yang positif Covid-19 dari 100 persen yang ditest selalu dibawah 5 persen dan diminggu ini ada di 4.23 persen,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya