Berita

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia/RMOLJakarta

Nusantara

Positivity Rate Ibukota Di Atas Standar WHO, Ini Penjelasan Anak Buah Anies

SENIN, 13 JULI 2020 | 23:14 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Dalam rangka mempercepat penanganan virus corona baru (Covid-19), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kian gencar melakukan pengetesan polymerase chain reaction atau populer di sebut PCR.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia membeberkan secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 12 Juli 2020 sebanyak 399.249 sampel.

"Pada 12 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 3.429 orang, 2.893 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 279 positif dan 2.614 negatif," ujarnya melalui konferensi pers di Balaikota, Senin (13/7).


Selanjutnya untuk testing rate pada pemeriksaan PCR di Jakarta yang dilakukan sejak 1 Maret 2020, adalah 26.632 tes per 1 juta penduduk.

Kemudian dalam periode 1 minggu terakhir yaitu 6-12 Juli 2020, telah dilakukan 3.569 tes per 1 juta penduduk per minggu. Dwi Oktavia mengatakan, jumlah ini telah melebihi target WHO 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu.

Namun, positivity rate testing PCR seminggu terakhir yaitu 5,5 persen. Sedangkan menurut WHO, positive rate idealnya berkisar kurang dari 5 persen,

Bahkan perkembangan rasio jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 atau positivity rate di DKI Jakarta sempat mencapai 10,5 persen pada Minggu (12/7).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengataka, kenaikan tersebut karena pihaknya gencar melakukan active case finding atau mencari kasus baru.

Namun untuk hari ini, positivity rate di Jakarta sudah menurun menjadi 9,8 persen. Menurutnya, angka naik-turunnya positivity rate itu dapat dihitung per periodenya, misalnya per minggu atau per hari.

"Positivity rate adalah, persentase kasus positif dibanding total kasus yang diperiksa. Jadi kita menghitungnya tergantung dari sisi yang mana. Kalau mau lihat tren harian bisa," jelasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya