Berita

Jaya Suprana/Istimewa

Jaya Suprana

Budi Dan Amat

SENIN, 13 JULI 2020 | 16:52 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SANG pemikir mahakritis maka dikenal sebagai Sri Begawan Kelirumologi Filsafat, Lukas Suwarso melengkapi naskah “Kemustahilan Luar Kepala” dengan komentar: Kata majemuk yang bernuansa tidak sensitif-gender adalah "akal budi". Kata ini sangat maskulin, seolah cuma budi (laki-lak) yang bisa berakal, tidak ada "akal Rini", "akal Yanti", dan sebagainya.

Budi

Komentar mas Lukas membuat saya terperangah, sebab akibat komentar beliau baru saya tersadar bahwa bahasa Indonesia mirip-mirip bahasa Jerman yang eksplisit mendiskriminir kata secara gender menjadi feminin, maskulin, bahkan netral gender alias banci.


Ternyata Budi adalah kata maskulin, sebab memang tidak ada perempuan bernama Budi. Meski kekecualian tetap ada seperti adinda perempuan mahalontaromolog, DR. Sugi Lanus bernama Budi, sementara ada pula nama perempuan Budiwati, Budiyanti, Budiani, Budi Suprani dan yang sejenis lain-lainnya.

Namun segenap kekecualian itu tidak mengurangi bobot alasanologis untuk menganggap kata majemuk “akal-budi” kurang sensitif-gender akibat budi memang lebih cenderung maskulin ketimbang feminin.
Memang sementara ini belum ada kata majemuk “akal-rini” atau “akal-yanti” sebab belum ada kebutuhan mendesak untuk membuatnya.

Amat

Sebenarnya masih ada satu kata lagi yang rawan dituduh tidak sensitif-gender yaitu kata amat dalam arti sangat atau terlalu. Jelas bahwa amat merupakan kata bersifat maskulin, sebab tidak ada perempuan bernama Amat kecuali yang transgender. (Namun kata amat bisa juga kurang sensitif-gender terhadap kaum lelaki seperti pada kata majemuk: bodo-amat!).

Meski sebenarnya kata Ibu Kota, Ibu Jari, Ibu Pertiwi, pada hakikatnya juga bernuansa tidak sensitif-gender alias diskriminatif negatif terhadap kaum lelaki. Terbukti tidak ada istilah Bapak Kota, Bapak Jari, Bapak Pertowo. Hari Ibu ada, Hari Ayah tidak ada! Hari Kartini ada, Hari Kartono tidak ada! Cuti hamil ada, cuti menghamili tidak ada!

Memang menurut hasil penelitian Pusat Studi Kelirumologi di ranah genderisme, amat (oops!) layak dikasihani bahwa nasib kaum lelaki di Indonesia secara bahasa mau pun tata aturan ketenagakerjaan ternyata diperlakukan tidak adil.

Berjasa

Meski rawan dianggap mengembangkan tradisi mempermasalahkan masalah yang sebenarnya bukan masalah, namun layak diyakini bahwa Sri Begawan Lukas Suwarso amat (oops!) berjasa memperluas wawasan pandang terhadap kawasan filologi bahasa Indonesia untuk juga mempertimbangkan unsur genderisme dan keadilan seksual masuk ke dalam sistem terminologi linguistik bahasa Indonesia.

Harus diakui bahwa memang unsur genderisme relatif kurang dipedulikan, apalagi diperhatikan oleh para ilmuwan dan para penguasa yang berkuasa menentukan mana yang benar dan mana yang tidak benar pada bahasa Indonesia yang sementara ini masih terkesan lebih didominir lelaki ketimbang perempuan.

Mohon dimaafkan apabila kesan tersebut keliru. Maklum saya lelaki.

Penulis Adalah Pendiri Pusat Studi Kelirumologi Dan Penulis Buku Kelirumologi Genderisme

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya