Berita

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa/Net

Dunia

Infeksi Terus Melambung, Afrika Selatan Larang Penjualan Alkohol

SENIN, 13 JULI 2020 | 11:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Afrika Selatan kembali memberlakukan larangan penjualan alkohol dan menetapkan kembali jam malam karena terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Hal tersebut diumumkan oleh Presiden Cyril Ramaphosa dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Minggu (12/7), melansir Reuters.

Pada akhir Maret, pemerintahan Ramaphosa telah memberlakukan kuncian paling ketat untuk menghentikan lonjakan infeksi. Namun langkah tersebut menghancurkan perekonomian sehingga kuncian dilonggarkan.


Meski begitu, keputusan tersebut tampaknya membuat angka kasus Covid-19 semakin meningkat secara signifikan. Afrika Selatan bahkan telah mencatatkan rekor kasus harian tertinggi baru-baru ini.

Ramaphosa mengatakan, dengan kondisi tersebut, rumah sakit dan klinik sudah tidak mampu menahan beban.

"Ini adalah pertarungan untuk menyelamatkan setiap kehidupan, dan kita harus menyelamatkan setiap tempat tidur. Badai virus corona jauh lebih ganas dan lebih merusak daripada yang kita tahu," ujarnya.

Berdasarkan pengumuman Ramaphosa, jam malam diberlakukan sejak Senin (13/7) mulai pukul 9 malam hingga 4 pagi. Siapapun tidak boleh melanggar kecuali mereka yang dengan alasan pekerjaan atau membutuhkan bantuan medis.

Kewajiban memakai masker diperketat. Kunjungan keluarga dan kegiatan sosial masih tetap dilarang.

Menurut Ramaphosa, proyeksi saat ini menunjukkan, puncak infeksi di Afrika Selatan akan terjadi pada akhir Juli hingga akhir Septermber.

Dari perhitungan para ilmuan, ada sekitar 40.000 hingga 50.000 kematian di Afrika Selatan akibat Covid-19 sebelum akhir tahun.

"Kita harus menjadikannya tugas paling penting untuk membuktikan bahwa proyeksi ini salah," tegas Ramaphosa.

Saat ini, Afrika Selatan menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Afrika, yaitu 276.242 kasus. Angka kematian di sana sudah mencapai 4.079.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya