Berita

Petugas semprotkan disinfektan di kota Almaty, Kazakhstan/Net

Dunia

Pelajar China Di Kazakhstan Ingin segera Pulang Karena Covid-19 Yang Kian Mencemaskan Dan Adanya Wabah Pneumonia Lokal Baru

SABTU, 11 JULI 2020 | 16:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Siswa-siswa China yang sedang menuntut ilmu di Kazakhstan menyatakan keinginannya untuk kembali pulang ke China, terutama setelah Kedutaan Besar China di Kazakhstan pada hari Kamis lalu memperingatkan warganya tentang pneumonia lokal yang tidak diketahui penyebabnya berdasarkan laporan media setempat.

Para pelajar China juga menyuarakan keprihatinan bahwa banyak warga setempat tidak sepenuhnya mengikuti pedoman perlindungan pribadi di tengah epidemik, padahal jumlah kasus Covid-19 terus meningkat di Kazakhstan.

Chen Qianghui, seorang mahasiswa Tiongkok di Kazakh-British Technical University di Almaty, menyampaikan bahwa ia dan teman-teman China-nya sangat ingin pulang setelah membaca pemberitahuan dari Kedutaan Besar Tiongkok di Kazakhstan itu.


Chen sudah lama ingin pulang dan mengajukan permohonan ke Konsulat Jenderal China di Almaty. Saat ini tidak ada penerbangan antara kedua negara, sehingga ia harus mengajukan permohonan khusus. Dia mendapat arahan dari konsulat jenderal bahwa permohonan mereka untuk pulang telah diajukan ke otoritas terkait, dan telah mengajukan permintaan maskapai kepada pihak berwenang, dikutip dari GT, Sabtu (11/7).

Staf yang bekerja di konsulat jenderal mengatakan kepada mereka untuk menunggu karena proses sedang berjalan.

Sejak Maret, Chen dan teman-teman China-nya menghabiskan sebagian besar waktu mereka di asrama sekolah, dan hanya keluar dua kali seminggu untuk membeli makanan dan kebutuhan lainnya. Konsulat Jenderal Tiongkok di kota itu juga menawarkan mereka paket perlindungan.

Kazakhstan telah melaporkan 54.747 kasus Covid-19 menurut data dari Universitas Johns Hopkins pada Jumat sore. Pemerintah Kazakhstan memperingatkan warganya tentang risiko virus corona.  

Pada 2 Juli, Kazakhstan kembali memberlakukan kuncian yang akan berlangsung dua minggu.

Perdana Menteri Kazakhstan Askar Mamin mengatakan pada hari yang sama langkah-langkah itu akan mencakup penutupan semua toko, kecuali untuk supermarket dan apotek, dan pembatasan transportasi umum di kota-kota termasuk Nur-Sultan, Almaty dan Karaganda.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya