Berita

Ekonom senior, Faisal Basri/Net

Politik

Faisal Basri: Lebih Tepat Warga Diberi Uang Tunai, Bukan Sembako

SABTU, 11 JULI 2020 | 11:53 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Dampak pandemik Covid-19 sangat terasa pada perekonomian terutama di sektor rill yaitu UMKM.

Untuk mengatasi itu, pemerintah telah melalukan berbagai upaya untuk memulihkan dampaknya, salah satunya membagikan sembako ke masyarakat menengah hingga ke bawah.

Menurut ekonom senior, Faisal Basri, cara pemerintah membagikan sembako untuk mengurangi dampak Covid-19 justru mematikan usaha-usaha kecil.

"Ada dana Rp 63 triliun yang dipakai untuk beli sembako diserahkan kepada rakyat dalam bentuk sembako, jadi rakyat tidak membeli lagi ke warung tetangga dan pasar tradisional," kata Faisal Basri dalam diskusi virtual bersama Indef, Jumat malam (10/7).

Dia menegaskan masyarakat yang diberikan sembako pada akhirnya tidak akan membeli lagi ke warung-warung tetangga, maupun pasar-pasar tradisional. Terlebih pemerintah dalam memberikan sembako membelinya dari pabrik langsung, kemudian dikemas dan diangkut oleh truk.

Menurutnya, mekanisme itu yang justru membuat bantuan sampai ke rakyat malah semakin sedikit.

Jelas Faisal Basri, sebenarnya akan lebih baik apabila rakyat dikasih uang, bukan sembako. Sebab, bagi keluarga atau warga yang mengidap diabetes, dia tidak perlu beras dan gula.

"Lalu, bagi keluarga yang punya bayi pasti mereka akan mengalokasikan dananya lebih kepada kebutuhan bayi seperti halnya susu dan lain-lainnya," sambung dia.

Sementara yang ada sekarang, dimana seluruh rakyat dipukul rata diberi sembako berisi mie, gula, dan beras, dinilai kurang tepat.

"Hingga pada akhirnya malah akan mematikan atau membuat 'engap' warung tetangga dan pasar tradisional," demikian Faisal Basri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya