Berita

Sistem pertahanan rudal Patriot yang berbasis di darat yang dibeli Taiwan dari Amerika Serikat/Net

Dunia

Bersitegang Dengan China, Taiwan Percanggih Rudal Patriot Dari AS

JUMAT, 10 JULI 2020 | 09:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ketegangan antara China dengan Amerika Serikat (AS) dan Taiwan dipastikan akan meningkat. Lantaran Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui proposal Taiwan untuk memperbarui sistem pertahanan rudal Patriot-nya.

Deplu mengungkap, pihaknya sudah menyetujui paket untuk meningkatkan kemampuan rudal Patriot Taiwan senilai 620 juta dolar AS atau setara dengan Rp 90 triliun (Rp 14.470/dolar AS).

"Taiwan telah meminta membeli komponen untuk meningkatkan rudal Patriot guna mendukung kehidupan operasional selama 30 tahun," uajr Deplu seperti dikutip Reuters pada Jumat (10/7).


Proyek tersebut nantinya akan dilakukan oleh Lockheed Martin sebagai kontraktor utama.

Kementerian Pertahanan Taiwan sendiri mengatakan pihaknya memperkirakan proyek tersebut akan mulai dilakukan pada bulan depan. Penjualan tersebut adalah yang ketujuh kalinya antara pemerintahan Trump dan Taiwan.

"Sepenuhnya menunjukkan pentingnya keamanan keamanan nasional kita, mengkonsolidasikan kemitraan keamanan kita dengan Amerika Serikat, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan," ujar kementerian.

Dalam pernyataannya, Deplu menjelaskan, pembaruan rudal Patriot Taiwan ditujukan untuk melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS.

“Penerima akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah terhadap ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan tanah air. Penerima tidak akan kesulitan menyerap peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya," lanjut Deplu.

Seperti banyak negara lain, AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, namun terikat oleh hukum untuk memberi sarana mempertahankan diri.

Sementara itu, China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya selalu mengecam AS ketika melakukan penjualan senjata.

Taiwan sendiri merasa terancam dengan agresifitas China, sehingga berusaha untuk memperkuat pertahanannya.

Proyek pembaruan sistem pertahanan rudal Patriot ini diproyeksikan akan menambah kompleksitas hubungan di antara ketiganya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya