Berita

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun/Net

Politik

Ubedilah Badrun: Menteri Hanya Ikuti Arahan, Yang Seharusnya Ganti Channel Jokowi

JUMAT, 10 JULI 2020 | 07:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

. Pidato Presiden Joko Widodo kembali viral di media. Kali ini dalam sidang kabinet tanggal 7 Juli, mantan walikota Solo itu meminta kepada para menteri untuk segera ganti channel dalam bekerja. Dari yang sebelumnya bekerja biasa saja menjadi lebih ekstra dalam menangani krisis saat pandemik Covid-19.

Namun demikian, analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun menilai permintaan Joko Widodo itu salah alamat. Sebab seharusnya yang ganti channel itu adalah Jokowi sediri sebagai pemimpin para menteri.

Apalagi, sambung Ubedilah, selama ini para menteri selalu mengikuti arahan presiden dan tidak ada visi misi menteri.

"Yang harus ganti channel Jokowinya. Memangnya selama hampir satu tahun periode ini dan 5 tahun periode pertama para menteri itu berjalan sendiri-sendiri tanpa arahan dan persetujuan Presiden? Jika begitu betapa kacaunya  republik ini," ucap Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (10/7).

Sehingga, kata Ubedilah, jika para menterinya ngaco atau tidak bekerja dengan baik, maka hal tersebut menunjukkan ada yang bermasalah dari arahan presiden.

“Arahan presidennya yang bermasalah," pungkas Ubedilah.

Presiden Jokowi dalam rapat terbatasnya membahas percepatan penyerapan anggaran berulang kali memberikan arahan kepada para menterinya untuk bekerja tidak secara biasa-biasa saja di saat krisis yang melanda 215 negara.

Presiden Jokowi pun berulang kali mengingatkan menterinya untuk mengganti channel. Misalnya, mengganti channel dari ordinary menjadi extraordinary.

"Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti channel ke cara-cara yang cepat dan cara-cara yang sederhana. Dari cara yang SOP normal, kita harus ganti channel ke SOP yang shortcut, SOP yang smart shortcut," kata Presiden Jokowi seperti video yang diunggah Sekretaris Kabinet.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya