Berita

Anggota DPRD Surabaya fraksi PKB, Mahfudz/RMOLJatim

Politik

Surabaya Kembali Terapkan Jam Malam, DPRD: Itu Langkah Frustrasi Karena Tak Punya Solusi

KAMIS, 09 JULI 2020 | 14:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Rencana penerapan jam malam di Kota Surabaya menuai kritik dari DPRD Surabaya. Salah satunya dari politikus asal PKB, Mahfudz.

“Menurut saya, jam malam itu adalah langkah frustrasi sebenarnya. Jadi Pemerintah Kota sudah frustrasi tidak punya solusi yang efektif yang bisa mencegah virus ini (Covid-19). Akhirnya jam malam itu diberlakukan kembali,” jelas Mahfudz dilansir Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (8/7).

Bahkan, Mahfudz meyakini jika penerapan jam malam itu semakin menunjukkan bila Pemkot Surabaya menyerah tak menemukan solusi, sehingga aturan itu tidak ada gunanya.

“Jam malam itu langkah frustrasi. Nggak ada fungsinya jam malam itu,” imbuhnya.

Seharusnya, lanjut Mahfudz, Pemkot Surabaya langsung menerapkan lockdown dibanding penerapan jam malam. Hal itu dinilai cukup ampuh mencegah penyebaran virus corona.

“Efek jam malam untuk pencegahan Corona itu apa? Nggak ada. Kalau memang mau dilakukan, ya udah lockdown saja. Nggak boleh keluar semua manusia itu di rumahnya semua itu benar-benar kita mencegah penyebaran. Tapi jam malam, jam sekian sampai jam sekian, besoknya aktivitas lagi nggak ada efeknya,” tambah Mahfudz.

Untuk itu, ia meminta agar jajaran pemerintahan Walikota Surabaya Tri Rismahrini lebih bijak dalam mengeluarka sebuah aturan.

“Karena di Surabaya ini masih banyak warga yang punya usaha di malam hari begitu diberlakukan jam malam maka waktu usahanya akan terpotong. Ada orang itu warga yang usahanya mulai habis magrib, kalau jam malam, berapa jam mereka buka usahanya? Apa Pemerintah Kota berani memberikan subsidi untuk mereka? Ini juga yang harus dipikirkan,” pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya