Berita

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul/Net

Politik

Sebagai Termohon, Kok KPU Yang Sibuk Klarifikasi Putusan MA?

KAMIS, 09 JULI 2020 | 09:50 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Polemik putusan Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan pasal 3 (7) Peraturan Komisi Pemilihan Umum masih terus bergulir di masyarakat.

Dalam pengamatan Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, ada yang janggal dengan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap putusan MA tersebut.

Adib mempertanyakan kenapa justru KPU yang sibuk mengklarifikasi terkait keputusan MA bernomor No. 44 P/HUM/2019 yang mengabulkan gugatan Rachmawati Soekarnoputri terhadap PKPU No 5/2019 yang dianggap tidak mengacu kepada pasal 6A UUD 1945.


“Dari sisi komunikasi politik, KPU offside. Kenapa? KPU kan sebagai termohon dan pemohonnya ini kan Rachmawati. Jadi kalau KPU sibuk klarifikasi sana-sini menurut saya offside,” jelas Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/7).

Sambung dia, MA bahkan hingga saat ini belum sama sekali mengomentari ataupun menjelaskan ketetapan putusannya tersebut.

Seharusnya, kata Adib, bukan KPU yang sibuk menjelaskan, melainkan Mahkamah Agung yang mengeluarkan putusan. Terlebih putusan itu baru dibuka ke publik beberapa bulan setelah ditetapkan.

“Ini penting daripada menjadi perdebatan yang tak berujung,” pungkas Adib.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya