Berita

Aksi memperingati Hari Perempuan Internasional di depan Masjid Baiturrahman, Banda Aceh/Istimewa Aksi memperingati Hari Perempuan Internasional di depan Masjid Baiturrahman, Banda Aceh/Istimewa

Politik

RUU PKS Bakal Dicabut Dari Prolegnas, DPR Tak Punya Itikad Lindungi Perempuan Dan Anak

KAMIS, 09 JULI 2020 | 08:21 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Elemen sipil di Aceh menolak rencana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mencabut Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual dari daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2020. Mereka menilai rencana ini mengabaikan fakta kasus kekerasan seksual yang tergolong tinggi.

“DPR RI tidak punya iktikad baik untuk memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Padahal jumlah korban terus bertambah,” kata Presiden Serikat Inong Aceh (SeIA), Agustina, Rabu (8/7).

Rencana pencabutan rancangan ini dilakukan DPR dengan mengalaskan Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKHUP) yang belum rampung. Padahal menurut Agustina, undang-undang ini penting untuk menangani dampak traumatis yang dirasakan oleh korban kekerasan seksual, terutama di masa konflik.

Agustina mengungkapkan banyak korban pemerkosaan yang mengalami gangguan dalam rumah tangga. Korban kerap mengalami perlakukan tidak baik dan direndahkan oleh pasangannya.

Korban dan keluarga mereka juga dicap buruk oleh masyarakat. Hal ini membuat mereka rentan terhadap kekerasan dan perlakuan tidak adil dari masyarakat. Pola ini tidak berbeda dengan yang dialami oleh korban kekerasan di masa sekarang.

“Ada korban pemerkosaan di Aceh Barat Daya yang dipaksa meninggalkan kampungnya karena dianggap aib. Kasus ini terungkap baru-baru ini,” kata Agustina, dilansir Kantor Berita RMOLAceh.

Terkait dampak kekerasan dari sisi medis, Bidang Kesehatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh, Teuku Ona Arief alias Dokter O, mengatakan pemerkosaan mengakibatkan luka, gangguan fungsi organ, atau bahkan kematian.

“Banyak korban mengeluhkan penyakit tertentu pada organ intim. Dapat dipastikan, para korban mengalami trauma psikologis yang jika tidak dipulihkan secara tuntas berpotensi menjadi masalah baru terhadap korban,” kata Dokter O.

“Termasuk trauma mental yang menyebabkan depresi berkepanjangan, bahkan perubahan konsep diri sehingga sulit untuk kembali hidup normal dan produktif,” imbuhnya.

Desakan memasukan kembali RUU Penghapusan KS ke dalam Prolegnas 2020 juga disampaikan oleh Direktur PKBI Aceh, Eva Khoviva. Menurut dia, RUU ini jangan lagi dibahas di Komisi VIII DPR RI. Dalam dua kesempatan yang tersedia, selama kurun waktu lebih dari empat tahun, komisi ini tidak berhasil membahas dan mengesahkan RUU ini.

“Untuk itu pembahasannya diserahkan saja kepada Badan Legislatif dan harus tetap menjadi prioritas dalam Prolegnas 2020,” kata Eva.

Menurut Eva, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual bukan hanya terkait persoalan hukum, tetapi juga erat kaitannya dengan kesehatan reproduksi perempuan dan anak. Karena dengan memprioritaskan RUU Penghapusan KS, memperjelas pemihakan negara kepada korban.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya