Berita

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati/Net

Politik

Rapid Test Dipatok Rp 150 Ribu, PKS: Seharusnya Pemerintah Siapkan Dana Agar Gratis

RABU, 08 JULI 2020 | 17:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta melibatkan semua stakeholder dalam setiap pengambilan keputusan. Termasuk soal Surat Edaran tentang Batasan Tarif Tertinggi Rapid Test Antibodi yang menetapkan harga maksimum Rp 150 ribu.

"Pemerintah dalam mengambil kebijakan ini harusnya melibatkan semua stakeholder, termasuk di antaranya faskes, tenaga medis, para ahli dan lainnya sehingga tidak menimbulkan polemik," kata anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati.

Politisi PKS ini mengatakan, pemerintah memang perlu intervensi tentang harga rapid test agar tidak dijadikan komoditi bisnis di tengah pandemik Covid-19 oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.


Karena itu, pemerintah juga seharusnya menyiapkan dana untuk rapid test gratis, sehingga masyarakat yang tidak mampu tidak merasa terbebani.

"Pemerintah harus menyiapkan dana untuk rapid test gratis untuk masyarakat nggak mampu dan bagi masyarakat yang mampu silakan bisa rapid test mandiri," tegasnya.

Terlebih, kata  dia, rapid test merupakan alat tes awal untuk mengetahui seseorang terpapar Covid-19. Sebab, masih tahapan test selanjutnya untuk mengetahui diagnosa penyakit Covid-19 tersebut.

"Hal ini juga harus menjadi perhatian kita semua," tandasnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengatur harga tertinggi rapid test. Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/I/2875/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Rapid Test Antibodi.

"Batasan tarif tertinggi untuk pemeriksaan rapid test antibodi adalah Rp150 ribu," tulis SE yang ditetapkan pada 6 Juli 2020 lalu tersebut.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya