Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Gerak Cepat Rusia Larang Warganya Di Perbatasan China Dan Mongolia Berburu Marmut Hindari Penyebaran Wabah Pes

SELASA, 07 JULI 2020 | 07:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menanggapi laporan tentang kemungkinan wabah virus pes yang dapat dibawa oleh hewan marmut, Rusia bergerak cepat dengan meningkatkan patroli untuk menghentikan perbururuan marmut di daerah yang dekat dengan perbatasan China dan Mongolia.

Pihak berwenang di wilayah Altai Rusia, yang berbatasan langsung dengan Kazakhstan, China dan Mongolia, mengatakan para pejabat berpatroli di daerah itu untuk memberlakukan larangan berburu marmut serta untuk memperingatkan orang-orang tentang bahaya penyakit pes, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/7).

Direktur Jenderal Pusat Ilmiah Federal Chumakov, Aydar Ishmukhametov, mengatakan bahwa Rusia telah membangun interaksi yang efektif dengan layanan pengendalian penyakit dan pencegahan dari negara-negara tetangga untuk mencegah wabah memasuki negara itu.

“Penelitian penargetan wabah telah dilakukan di Rusia sejak akhir abad kesembilan belas. Keselamatan anti-wabah di Rusia dijamin oleh jaringan lembaga khusus dari Layanan Federal untuk Pengawasan Perlindungan Konsumen dan Kesejahteraan Manusia. Mencegah patogen memasuki negara adalah salah satu fungsi terpenting dari layanan anti-wabah, hingga saat ini, interaksi yang efektif telah dibuat antara layanan pengendalian penyakit dan pencegahan di Rusia dan negara-negara tetangga,”katanya, seperti dikutip dari Tass, Senin (6/7).

Sebelumnya, pihak berwenang di Bayan Nur, sebuah kota di wilayah Mongolia Dalam di China utara, mengeluarkan peringatan pada Minggu (5/7) setelah sebuah rumah sakit melaporkan dugaan kasus penyakit mematikan itu.

Wilayah Tiongkok juga telah mengeluarkan larangan berburu dan makan tikus besar serta meminta masyarakat untuk melaporkan setiap kasus yang dicurigai, serta melaporkan setiap marmut yang sakit atau mati.

Negara tetangga Mongolia juga telah melaporkan dua kasus wabah pes terkait dengan orang yang makan daging marmut di provinsi Khovd barat pekan lalu.

Wabah yang dikenal sebagai ‘Wabah Hitam’ pada Abad Pertengahan, adalah penyakit yang sangat menular dan sering berakibat fatal. Sebagian besar wabah pes disebarkan oleh tikus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya