Berita

Naegleria fowleri, amuba pemakan otak/Net

Dunia

Awas, Ancaman Amuba Pemakan Otak Yang Mulai Menyerang Seorang Warga Di Florida

SENIN, 06 JULI 2020 | 16:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mendengar kata 'pemakan otak' tentu mengerikan. Mungkin kata itu sering kita dengar dalam film-film atau bahkan dalam artikel kesehatan. Namun, ketika benar-benar terjadi ada kasus pemakan otak, tentu ini sangat mengejutkan. Kasus langka ini terjadi di menimpa seorang warga di Hillsborough County.

Departemen Kesehatan Florida (DOH) mengkonfirmasi adanya kasus amuba pemakan otak yang sangat langka. DOH menyatakan, satu orang di Hillsborough County telah terinfeksi dengan amuba tersebut.

Amuba mikroskopis bersel tunggal dapat menyebabkan infeksi otak, dan biasanya berakibat fatal. Amuba tersebut biasanya ditemukan dalam air tawar hangat, dan memasuki tubuh melalui hidung. Sayangnya, DOH tidak menguraikan kondisi pasien yang terjangkit amuba tersebut.


Nama amuba pemakan otak itu adalah Naegleria fowleri, dari sanalah infeksi  terjadi.

Ketika amuba itu naik ke hidung, ia dapat menemukan jalannya ke otak dan mulai memakannya. Itu bisa menyebabkan primary amoebic meningoencephalitis (PAM), dikutip dari Forbes.  

PAM jarang terjadi, tetapi biasanya berakibat fatal. Sekitar tahun 1962 -  2018, dari 145 kasus PAM yang dilaporkan di AS, hanya empat orang yang bertahan hidup, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatric Infectious Diseases Society.

Itu jelas merupakan peluang buruk. Kematian dapat terjadi satu hingga 18 hari setelah gejala dimulai. Bahkan, setengah dari kasus mengakibatkan kematian dengan lima hari gejala muncul.

Karena ketidakpahaman penyakit ini, orang-orang biasanya terlambat mendiagnosis. Gejala-gejala ini menandai tahap pertama penyakit dan dapat mulai dari satu hingga sembilan hari setelah amuba masuk ke hidung. Sakit kepala cenderung pada bagian depan dan cukup menyakitkan.

Amuba tidak bisa ditularkan dari orang ke orang. Infeksi itu kerap terjadi di negara bagian selatan Amerika Serikat (AS). DOH mengeluarkan peringatan kepada penduduk Hillsborough Country terkait infeksi amuba yang berpotensi mematikan tersebut pada 3 Juli lalu.

Mereka yang terinfeksi dengan Naegleria Fowleri memiliki gejala demam, mual, muntah, leher kaku, dan sakit kepala. Sebagian besar kasus, pasien meninggal dunia dalam kurun waktu seminggu setelah menunjukkan gejala. DOH mendesak seluruh warga untuk pergi ke fasilitas medis dan melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala-gejala tersebut.

"Ingat, penyakit ini jarang terjadi dan melalui strategi pencegahan yang efektif, dapat memungkinkan warga untuk berenang dengan aman dan santai di musim panas," kata DOH dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC.

Pejabat kesehatan mendesak penduduk setempat untuk menghindari kontak hidung dengan air dari keran dan sumber lainnya. Termasuk melakukan kontak di perairan terbuka seperti danau, sungai, kolam, dan kanal. Infeksi kemungkinan dapat mudah terjadi pada musim panas yakni mulai Juli hingga September.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, infeksi Naegleria Fowleri jarang terjadi di AS. Antara 2009 dan 2018, hanya 34 infeksi yang dilaporkan. Dari kasus-kasus tersebut, 30 orang terinfeksi oleh air di tempat rekreasi, dan tiga lainnya terinfeksi dari air keran yang terkontaminasi dan masuk melalui hidung. Sementara, satu orang lainnya oleh air keran yang terinfeksi di halaman belakang rumahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya