Berita

Mantan Kepala Intelijen MI6, Sir Richard Dearlove, yakin virus corona baru berasal dari kebocoran laboratorium Wuhan, China/Net

Dunia

Mantan Kepala MI6 Keukeuh Minta Dunia Jangan Kesampingkan Teori Konspirasi Virus Corona Bocor Dari Lab Wuhan

SENIN, 06 JULI 2020 | 14:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Kepala Intelijen Inggris, MI6, Sir Richard Dearlove berpegang teguh pada pendiriannya bahwa virus corona baru atau SARS-CoV-2 merupakan hasil buatan manusia yang bocor dari laboratorium Wuhan.

Petinggi MI6 pada 1999-2004 tersebut pada Minggu (5/7) memperingatkan dunia agar tidak mengesampingkan kemungkinan tersebut, yang selama ini dianggap sebagai teori konspirasi tidak berdasar.

Kepada Sky News, mantan mata-mata tersebut mengatakan virus tersebut bocor karena catatnya keamanan laboratorium Wuhan.


"Saya percaya teori bahwa itu adalah kebocoran yang direkayasa dari Institut Virologi Wuhan. Saya tidak mengatakan apa-apa selain itu adalah hasil dari kecelakaan dan bahwa virus tersebut merupakan konsekuensi dari eksperimen fungsi yang dilakukan di Wuhan," papar Dearlove.

Komentar Dearlove sendiri muncul ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhirnya mengirim tim ahli ke China untuk melakukan penyelidikan mengenai asal usul virus corona baru yang menyebabkan pandemik.

"Ada akumulasi bukti bahwa ini adalah sesuatu yang harus didiskusikan secara terbuka di komunitas internasional. Jika kita memiliki penyelidikan di Inggris tentang pandemik dan kebijakan pemerintah, itu harus dimulai dengan sains. Dari mana sebenarnya virus ini berasal?" lanjutnya.

Meski begitu, selama ini komunitas intelijen Inggris, Amerika Serikat (AS), dan banyak negara telah menolak hipotesis bahwa Covid-19 buatan manusia. Alih-alih, mereka mendukung teori bahwa virus corona baru muncul pada hewan seperti kelelawar dan trenggiling sebelum melompat ke manusia.

Menanggapi hal tersebut, Dearlove mengatakan, mereka harus lebih dulu memahami sains.

"Mereka jelas belum membaca sains dan mereka belum berusaha memahaminya," ujarnya.

"Tanggung jawab sekarang berada di kepemimpinan China untuk menjelaskan mengapa teori dan hipotesis (virus corona) direkayasa itu salah," sambungnya.

Selam ini, China telah ditekan mengenai asal usul virus corona baru yang pertama kali diyakini ditemukan di Wuhan pada akhir 2019. Meski begitu, pemerintah China telah menolak klaim bahwa virus hasil kebocoran lab.

Hingga saat ini, virus corona baru telah menginfeksi lebih dari 11,4 juta orang di dunia dengan lebih dari 530 ribu kematian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya