Berita

Polisi Italia berhasil menyita 84 juta pil captagon yang diduga diselundupkan oleh ISIS/Net

Dunia

Elit Bisnis Suriah Diduga Berada Di Balik Penyelundupan 84 Juta Pil Captagon Buatan ISIS Yang Disita Italia

SENIN, 06 JULI 2020 | 11:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengusaha pro rezim Bashar al Assad diduga terlibat dalam pengiriman 14 ton pil Captagon buatan ISIS yang ditemukan di dalam sebuah kapal di pelabuhan Salerno di Italia selatan pekan lalu.

Pil-pil amfetamin yang berhasil disita kepolisian Italia diperkirakan bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS. Polisi Italia mengatakan pil itu diproduksi oleh ISIS dan dijual untuk mendanai operasi teror kelompok ekstremis tersebut.

Namun, sebuah laporan di surat kabar Inggris, The Sunday Times, mengatakan obat itu justru diproduksi dan dikirim oleh anggota elit bisnis Suriah yang terkait dengan presiden Bashar al Assad.


Kapal tanker itu tiba di Italia dari pelabuhan Suriah, Latakia, dengan muatan silinder kertas untuk keperluan industri. 84 juta pil haram itu disembunyikan di dalam gulungan sepanjang 1,8 meter.

Seorang pengusaha industri kertas di Suriah mengatakan, gulungan itu diproduksi di pabrik baru di Aleppo yang dimiliki oleh seorang pengusaha yang terhubung dengan rezim Assad.

“Mereka bilang itu ISIS (Daesh). Sangat lucu karena secara logistik mereka tidak dapat memiliki akses ke pelabuhan dan mereka tidak dapat memiliki mesin yang memasukkan obat-obatan ke dalam gulungan kertas,” kata pengusaha itu, seperti dikutip dari Arab News, Minggu (6/7).

Pengusaha itu mengatakan, tidak mungkin memasukkan 84 juta pil ke dalam sebuah gulungan kertas raksasa tanpa mesin pembuat kertas yang canggih.

“Tidak mungkin, ketika saya melihat foto-foto itu tidak mungkin Anda bisa melakukan hal seperti itu tanpa memiliki mesin untuk pembuatan kertas,” katanya.

Majalah Jerman Der Spiegel melaporkan bahwa pil-pil itu diproduksi di sebuah desa di selatan Latakia di Suriah, yang merupakan benteng Bashar al Assad.

Tidak jelas untuk pasar apa pil itu dimaksudkan. Polisi Italia mengatakan barang haram tersebut  akan menuju kota-kota Eropa. Sementara itu  para ahli mengatakan jutaan pil itu kemungkinan besar akan diedarkan di Afrika Utara atau Teluk.

Pil amfetamin Captagon dibuat dari bahan-bahan dasar obat sintetis bernama fenethylline yang dicampur dengan kafein atau bahan lainnya.

Pil ini telah beredar di negara Barat sejak tahun 1960-an dan digunakan untuk penderita hiperaktif, narkolepsi dan depresi. Pada tahun 1980-an, pil ini dilarang karena menyebabkan kecanduan parah.

ISIS sendiri menggunakan pil Captagon sebagai doping selama melakukan aksinya di Suriah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya