Patung Roosevelt penuh coretan merah yang dilakukan pengunjuk rasa yang menuntut perobohan patung ini/Net
Seorang miliarder Rusia, pemiliki Yayasan Art Russe, menyampaikan niatnya membeli dua patung tokoh kontroversi Amerika Serikat yang belakangan menjadi korban vandalisme. Patung yang akan dibelinya itu memiliki arti yang sangat penting bagi Rusia.
"Kami sangat menghormati dan menghargai individu-individu yang berkontribusi pada pembangunan Rusia dan terkait dengan sejarah negara kami," kata juru bicara Russe Foundation, dikutip dari CNN.
Miliarder itu adalah Andrey Filatov. Yayasan yang dimilikinya selama ini mengumpulkan dan melestarikan benda-benda seni era Soviet. Dua patung yang akan dibelinya adalah patung Theodore Roosevelt mantan presiden AS, dan patung Alexander Baranov mantan gubernur yang mendirikan pemukiman warga Rusia di Amerika Utara.
"Presiden Amerika Serikat ke-26, Theodore Roosevelt, dan gubernur pemukiman Rusia di Amerika Utara, Alexander Baranov, merupakan negarawan yang meninggalkan tanda positif dalam sejarah Rusia. Untuk itu kami memandang perlu untuk melestarikan memori mereka untuk generasi mendatang," ujar juru bicara Russe Foundation.
Patung Theodore Roosevelt yang berdiri megah di halaman depan American Museum of Natural History di New York City belakangan ini menjadi sasaran vandalisme para pengunjuk rasa Black Live Matters. Selain merusak, para pendemo juga mengeluarkan tuntutan merobohkan patung itu.
Patung perak itu sudah berdiri di gerbang barat pintu masuk museum sejak 1940. Patung itu menggambarkan Roosevelt naik kuda dengan dikawal oleh patung pria penduduk asli Amerika dan pria kulit hitam.
Walikota New York City Bill de Blasio menyetujui akan segera merobohkan patung itu karena menggambarkan penaklukan dan rasisme.
Andrey Filatov memandang tokoh Roosevelt layak untuk dikenang dan diberi tempat di Rusia. Dalam sejarah Rusia, Roosevelt berperan memfasilitasi perjanjian perdamaian antara Rusia dan Jepang tahun 1904. Jepang dan Rusia berperang selama 1,2 tahun lamanya dan berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Portsmouth.
Atas peran mendamaikan kedua negara yang berperang, Theodore Roosevelt meraih Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 1906.
Sementara patung perunggu Alexander Baranov berdiri di kota Sitka sejak 1989. Namun, seiring bergemanya aksi protes rasisme, komunitas warga asli Amerika meminta patung itu dirobohkan karena Baranov dianggap sebagai kolonialis yang datang ke Sitka, Alaska tanpa undangan, memperkaya diri sendiri dan negaranya.
Baranov juga dituding memimpin penyerangan bersenjata terhadap orang-orang Tlingit, penduduk setempat.
Baranov merupakan pedagang yang menjadi gubernur di wilayah Amerika Utara. Saat itu Amerika Utara terbelah dua, sebagian milik Rusia dan sebagian Amerika Serikat. Rusia kemudian menjualnya yang dikenal dalam kesepakatan pembelian Alaska Purchase.
Juru bicara Yayasan Art Russe, menyebutkan bahwa ketika patung-patung itu berhasl dibeli, patung Theodore Roosevelt dan Alexander Baranov akan didirikan di kota St. Petersburg, Rusia.
Andrey Filatov, adalah miliarder Rusia dengan kekayaan sebesar 1,1 miliar dolar AS menurut data Forbes. Selain Yayasan Art Russe, usahanya banyak bergerak di bidang industri transportasi dan pelabuhan. Dia juga mendirikan perusahaan investasia, Tuloma tahun 2013 dan salah satu pemilik perusahaan operator kereta api swasta, Globaltrans.