Berita

Franc Swiss/Net

Bisnis

Swiss Baru Bisa Lunasi Utang Covid-19 Dalam 15 Tahun, Bagaimana Dengan Indonesia?

MINGGU, 05 JULI 2020 | 09:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Keuangan Swiss, Ueli Maurer mengaku negaranya baru bisa melunasi utang untuk penanganan Covid-19 selama 15 tahun. Proyeksi tersebut baru bisa dicapai jika "berjalan lancar".

Dalam wawancara radio SRF pada Sabtu (4/7), Maurer mengatakan, jika semuanya berjalan dengan sangat baik, utang ekstra yang diambil Swiss untuk mendanai skema kerja jangka pendek dan bantuan bisnis karena pandemik bisa mencapai 20 miliar franc Swiss.

Namun jika tidak, tumpukan utang bisa mencapai 35 miliar franc Swiss, melansir Reuters.

Meski masih kurang dari perkiraan pemerintah sebesar 40 miliar france, namun Maurer mengingatkan masih ada banyak ketidakpastian mengenai hal tersebut karena arah pandemik Covid-19 pun sama tidak pastinya.

Sebelumnya, pemerintah mengatakan akan mengantisipasi defisit anggaran sekitar 1 miliar franc pada tahun depan, dan akan memutuskan pada akhir tahun bagaimana membayar kembali miliaran utang yang telah diakumulasikan untuk memberi stimulus bagi bisnis yang terdampak Covid-19.

Maurer sendiri menegaskan, pemerintah tidak akan mencari opsi menaikkan pajak untuk membayar utang.

Kemungkinan opsi adalah dengan mengalokasikan distribusi laba tahunan yang didapat dari Swiss National bank dan menangguhkan pembayaran untuk satu kali khusus.

"Bank sentral harus independen, dan politisi tidak boleh menyentuh aset yang diperlukan untuk campur tangan di pasar mata uang untuk mengendalikan kekuatan safe haven Franc Swiss," ujar Maurer.

"Tidak mungkin kita mencetak uang untuk membayar utang negara," tambahnya sembari seruan agar lebih disiplin dalam penggunaan dana.

Swiss sendiri sudah mulai menggerakkan roda perekonomian dengan melakukan relaksasi terhadap pembatasan sosial. Tetapi seiring dengan keputusan tersebut, kasus baru Covid-19 di Swiss menjadi meningkat.

Sementara itu, Indonesia juga diketahui menggunakan utang luar negeri (ULN) untuk penanganan pandemik Covid-19.

Bank Indonesia mencatat, ULN Indonesia pada kuartal I untuk 2020 mencapai 389,3 miliar dolar AS. Angka tersebut terdiri dari utang sektor publik yaitu pemerintah dan bank sentral sebesar 183,8 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 205,5 miliar dolar AS.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya