Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Harus Buktikan Reshuffle Kabinet Karena Berpengaruh Terhadap Investasi

SABTU, 04 JULI 2020 | 21:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) "marah-marah" kepada para menterinya dan mengancam reshuffle kabinet, terus diperbincangkan banyak kalangan.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara turut menyoroti hal tersebut.

Menurutnya, Presiden harus membuktikan wacana perombakan kabinet (reshuffle) itu. Pasalnya, hal ini diyakini akan berpengaruh pada investasi.


"Kalau dibuat mengembang (tidak jelas) seperti ini justru pelaku bisnis, investor mau masuk ke Indonesia menghitung berkali-kali," kata Bhima Yudhistira saat menjadi narasumber dalam diskusi daring MNC Trijaya FM, bertajuk "Menanti Perombakan Kabinet" pada Sabtu (4/7).

Bhima mengurai, para investor diyakini akan menahan diri untuk menanamkan uangnya atau berinvestasi di Indonesia untuk sementara waktu.

Sebab, para investor ini tentu akan melihat-lihat terkait wacana reshuffle tersebut karena menyangkut siapa pemegang kebijakan.

Karena itu, lanjut dia, Presiden Jokowi sudah seharusnya merealisasikan wacana perombakan kabinet tersebut. Ini lantaran berkaitan dengan nasib investasi itu sendiri.

"Kalau masih gertak sambel presidennya, ini nanti ganggu juga realisasi investasi," ujarnya.

Bhima mengatakan, wacana reshuffle ini juga berpengaruh pada rencana relokasi perusahaan Amerika dari Tiongkok ke Indonesia yang dicetuskan oleh Presiden Amerika Donald Trump.

Meskipun Indonesia pun menyambut baik rencana tersebut hingga pemerintah sudah menyiapkan lahan relokasi untuk industri tersebut. Para investor akan berpikir ulang.

"Mereka akan bilang nanti dulu ini menterinya kok belum ganti ya? Kapan ganti ya? Jadi ini akan berimplikasi panjang, jadi tidak hanya dari sisi politik," tuturnya.

Atas dasar itu, Bhima menyarankan agar reshuffle kabinet segera direalisasikan. Paling tidak satu bulan pasca pidato Jokowi yang mengancam reshuffle kabinet.

"Jadi ada waktu 1 bulan sebenarnya kalau mau pembenahan kalau benar presiden mau melakukan reshuffle," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya