Berita

Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Politik

Jokowi Sebut Penyerapan Anggaran Kesehatan Hanya 1,53 Persen, Saleh Daulay: Itu Tidak Betul!

KAMIS, 02 JULI 2020 | 20:13 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi IX DPR RI mengungkap kejanggalan beberapa poin dalam pidato "marah-marah" Presiden Joko Widodo terkait penyerapan anggaran Kesehatan yang disebutkan hanya terserap 1,53 persen dari Rp 75 triliun total anggaran.

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan, pihaknya mendapat laporan dari Menteri Kesehatan Terawan Putranto bahwa anggaran untuk Kesehatan baru cair sekitar Rp 345 miliar.

Sedangkan, anggaran yang disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya Rp 25,7 triliun dari yang diajukan Kemenkes sekitar Rp 69 triliun.

"Bahwa anggaran yang masuk ke Kemenkes itu memang usulannya mau dikasih Rp 75 triliun, tetapi setelah di usulkan oleh Kemenkes sekitar Rp 69 triliun. Jadi kalau Presiden mengatakan dikasih Rp 75 triliun tapi anda penyerapan cuman 1,53 persen itu tidak betul," ungkap Saleh Daulay dalam diskusi bertajuk "Kemarahan Presiden Berujung Reshuffle Kabinet" di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/7).  

"Karena anggarannya kan Rp 25,7 triliun yang disetujui ya. Kalau yang pencairannya belum, yang cair itu baru Rp 345 miliar dari total Rp 25,7 triliun," imbuhnya menegaskan.

Atas dasar itu, lanjut Saleh Daulay, wajar saja apabila masyarakat kecewa dengan pemerintah terkait penanganan pandemik Covid-19 ini.

Sebab, anggarannya tidak seluruhnya cair dan tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Presiden Jokowi.

"Dari  yang Rp 25,7 triliun itu masih dalam proses revisi DIPA. Kemarin terakhir yang lapor ke kita Kementerian Kesehatan baru begitu bunyinya. Revisi DIPA yang untuk Rp 25,7 triliun," tuturnya.

"Jadi kalau misalnya apa yang terjadi apa yang diharapkan, ekspektasi masyarakat tidak terealisasi, wajar saja, orang anggarannya cuma segitu yang ada sekarang ini," demikian politisi PAN ini.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya