Berita

Jurubicara Front Aksi Mahasiswa (FAM) Indonesia Wenry Anshory Putra/Net

Politik

Alasan Representasi Milenial Bukan Pembenaran, Sudah Waktunya Presiden Jokowi Copot Nadiem Makarim

KAMIS, 02 JULI 2020 | 18:43 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pandemik virus corona baru atau Covid-19 adalah ujian bagi menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Pandemik Covid-19 seperti saat ini, mampukah para menteri tersebut melakukan berbagai terobosan yang benar-benar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat?" ujar jurubicara Front Aksi Mahasiswa (FAM) Indonesia Wenry Anshory Putra dalam keterangannya, Kamis (2/7).

Salah satu menteri yang bagi Wenry tidak memiliki kinerja yang baik di tengah pandemik, adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Awalnya, memang membanggakan ada kalangan milenial menjadi menteri. Tetapi, bagi Wenry, kinerja Nadiem tidak menunjukkan dia memiliki kapasitas untuk membantu jalannya pemerintahan.

"Inilah yang sedang dipertontonkan oleh Nadiem Makarim, seseorang yang mengklaim dirinya sebagai representasi generasi milenial di Kabinet Indonesia Maju," katanya.

Bahkan, sambungnya, program merdeka belajar yang dijagokan Nadiem hingga saat ini tidak jelas arahnya atau hanya berjalan sebatas jargon saja.

"Program Merdeka Belajar yang konon baru akan berhasil bila disertai dengan kemajuan teknologi. Namun di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, para siswa dan mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar secara daring dari rumah, apalagi di daerah-daerah yang masih belum memadainya jaringan listrik dan internet," jelasnya.

Euforia keterwakilan milenial pada Nadiem di kabinet tidak boleh terlalu lama dibiarkan. Menurutnya, sudah waktunya Presiden Joko Widodo mencari figur baru untuk menata dan membangun pendidikan nasional.

"Representasi generasi milenial tidak bisa menjadi pembenaran, bahwa kita harus memaklumi ketidakmampuannya. Sebaiknya Presiden Jokowi memecat Nadiem Makarim dari posisi sebagai Mendikbud," pungkanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya