Berita

Politisi Demokrat Benny K. Harman/Net

Politik

Menkumham Dan Jaksa Agung Beda Pendapat, Benny Harman: Memang Yang Bawa Djoko Tjandra Genderuwo?

KAMIS, 02 JULI 2020 | 14:47 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kedatangan buron Kejaksaan Agung terkait kasus pengalihan utang atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra di tanah air masih menyisakan tanda tanya besar.

Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly bahkan beda pendapat sial kedatangan Djoko Tjandra.

Yasonna membantah adanya informasi keberadaan Djoko Tjandra di Indonesia. Apalagi disebutkan bahwa yang bersangkutan sudah ada menetap selama tiga bulan.

Kemenkumham, katanya, tidak mencatat laporan adanya informasi kedatangan buronan yang telah kabur ke luar negeri sejak 11 tahun yang lalu itu.

“Tidak ada datanya kok,” kata Yasonna pada wartawan.  

Sementara itu, Burhanuddin mengatakan, Djoko Tjandra telah berpindah kewarganegaraan menjadi warga Papua Nugini dan kerap berada di Malaysia dan Singapura.

Seharusnya, kata dia, Djoko Tjandra dapat ditangkap di pintu-pintu masuk kedatangan yang menjadi wewenang Direktorat Jenderal Imigrasi di bawah Kemenkumham mengingat statusnya sebagai terpidana.

Dia mengurai bahwa Djoko Tjandra telah mengajukan PK sejak 8 Juni lalu ke PN Jakarta Selatan. Akan tetapi, karena pendaftaran dilakukan melalui sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), sehingga identitas pendaftar tidak diketahui.

Perdebatan kedua pembantu Presiden Joko Widodo itu membuat politisi Demokrat Benny Kabur Harman heran. Dia bertanya-tanya, siapa yang sebenarnya sudah membawa Djoko Tjandra masuk.

“Siapa yang membawa masuk Djoko Tjandra? Mengapa dua pembantu presiden, Menkumham dan Jaksa Agung bertengkar tentang kapan Djoko tiba di tanah air?” tanyanya dalam akun Twitter pribadi, Kamis (2/7).

Dia khawatir perbedaan itu sebatas dimunculkan untuk bersandiwara di depan publik.

“(Memang) Yang bawa masuk itu Genderuwo? Pura-pura tanya, pura-pura tidak tau. Republik sandiwara. Rakyat monitor!” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya