Berita

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Presiden China, Xi Jinping/Net

Dunia

Tak Terima Dengan UU Keamanan Nasional Hong Kong, Inggris Panggil Dubes China

KAMIS, 02 JULI 2020 | 10:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Inggris mengecam UU keamanan nasional yang telah disahkan oleh Komite Tetap Kongres Rakyat China (NPC) pada pekan ini. Pemerintah Inggris bahkan memanggil Dutabesar China di London, Liu Xiaoming untuk menyatakan keprihatinan.

Dari laporan Sky News yang dikutip Sputnik pada Kamis (2/7), Wakil Sekretaris Tetap Departemen Luar Negeri Inggris, Sir Simon McDonald telah bertemu dengan Liu.

Pertemuan tersebut untuk menyatakan kembali pernyataan Perdana Menteri Boris Johnson dan Menteri Luar Negeri Dominic Raab yang mengecam UU keamanan nasional Hong Kong karena dianggap telah melanggar Deklarasi Bersama Inggris-China 1984.


Berdasarkan deklarasi tersebut, Beijing akan memberikan Hong Kong otonomi khusus hingga 2047.

Dalam laporannya, Sky News menyatakan, pemanggilan tersebut adalah kedua kalinya bagi dutabesar China ke Kantor Luar Negeri untuk membahas Hong Kong sejak 1984.  

Sebelumnya Liu diketahui telah mengunggah cuitan yang menyatakan bahwa UU keamanan nasional adalah masalah dalam negeri China yang tidak boleh diintervensi.

"Inggris tidak memiliki kedaulatan, yuridiksi, atau hak pengawasan apa pun atas Hong Kong," lanjut Liu.

Sejak UU keamanan nasional diperkenalkan oleh Beijing pada Mei, Inggris sudah menawarkan hak kewarganegaraan bagi 3 juta warga Hong Kong yang memiliki paspor BNO atau mereka yang tinggal di Hong Kong sebelum 1997.

UU keamanan nasional Hong Kong sendiri diklaim China digunakan untuk memperkuat keamanan dan keselamatan. UU tersebut berfungsi untuk menangani ancaman nasional seperti subversi, separatisme, terorisme, hingga campur tangan asing.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya