Berita

Jubir penanganan Covid-19 saat umumkan perkembangan Covid per (1/7)/BNPB

Nusantara

Jubir Dan Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Beda Data Soal Jumlah Daerah Terinfeksi

RABU, 01 JULI 2020 | 19:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemerintah kembali menunjukkan perbedaan data perkembangan penanganan pandemik virus corona baru (Covid-19) yang diumumkan pada Rabu (1/7), khususnya terkait jumlah daerah yang terinfeksi.

Dalam jumpa pers di Gedung Garaha BNPB, Jakarta Timur sore tadi, Jurubicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 menyampaikan bahwa jumlah daerah yang dicatat terdampak telah mencapai 451 kabupaten/kota di 34 provinsi, dari total 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia.

"Hari ini 451 kabupaten kota yang terdampak di 34 provinsi," ungkap Achmad Yurianto.


Namun dalam jumpa pers "Pengumuman Zonasi Risiko Rendah" selang 30 menit setelah Achmad Yurianto berbicara, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Wiku Adisasmito lebih rinci lagi menjelaskan perkembangan situasi di daerah-daerah yang telah terdampak corona tersebut.

"Dilihat dari risiko kenaikan kasus Covid-19 per kabupaten/kota dapat kami sampaikan bahwa pada saat ini ada 53 kabupaten kota dengan risiko kenaikan kasus tinggi, 177 kabupaten kota dengan risiko sedang, 185 kabupaten kota dengan risiko rendah, serta 99 kabupaten kota yang tidak terdampak atau tidak ada kasus baru," ungkap Wiku di lokasi yang sama.

Jika meneliti lebih lanjut dari keterangan Wiku, bisa dikatakan bahwa daerah yang terdampak virus corona hingga saat ini hanya sebanyak 415 daerah kabupaten/kota.

Artinya, ada selisih kurang dengan data jumlah daerah terdampak yang disampaikan Achmad Yurianto yang menyatakan sebanyak 451 kabupaten/kota.

Hingga saat ini, Kantor Berita Politik RMOL telah menghubungi Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito untuk mengkonfirmasi terkait perbedaan data ini. Namun ia belum juga merespons.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya