Berita

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim/Net

Dunia

Mahathir Mohamad Beberkan Alasan Anwar Ibrahim Tak Cocok Jadi PM Malaysia

RABU, 01 JULI 2020 | 18:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, membeberkan alasannya tidak mendukung Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim sebagai PM.

Alasan tersebut Mahathir ungkapkan dalam wawancara dengan CNBC pada Rabu (1/7), melansir The Star.

"Yah, dia tidak terlalu populer dengan orang Melayu. Sekarang, telah ditunjukkan bahwa dukungan orang Melayu sangat penting bagi partai mana pun untuk memenangkan pemilihan," ujar Mahathir.

"Karena dia tidak populer, menjadi pemimpin sebuah partai multiras, dia membutuhkan seseorang yang adalah pemimpin orang Melayu untuk memenangkan pemilihan ini," sambungnya.

Dari pengalaman tiga kali pemilihan umum, Anwar selalu gagal mendapatkan suara orang Melayu. Sementara ketika ia menjadi kandidat, dukungan mengalir dengan deras.

“Hanya ketika saya bergabung, kami berhasil menang. Dan ini sebuah pencapaian, karena selama 60 tahun, pemerintah telah menjadi pihak yang sama. Ini adalah pertama kalinya perubahan itu dicapai," paparnya.

Pernyataan Mahathir sendiri merujuk pada koalisi Pakatan Harapan (PH) yang digawangi Anwar yang selalu gagal mendapatkan kursi PM. Sementara ketika ia bergabung, PH berhasil memenangkannya.

Saat ini, PH sendiri sedang terlibat perselisihan karena perbedaan dukungan untuk kandidat PM.

Mahathir bersama sekutunya seperti Amanah dan DAP mendukung pencalonan Kepala Parti Warisan Sabah, Shafie Apdal sebagai PM. Sementara PKR mendukung Anwar Ibrahim. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya