Berita

Ilustrasi pilot/Net

Dunia

UEA Minta Pakistan Verifikasi Lisensi Pilot Yang 'Meragukan'

RABU, 01 JULI 2020 | 17:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara kesekian yang saat ini ikut meminta verifikasi lisensi pilot dan insinyur Pakistan. Menyusul adanya 262 pilot Pakistan yang memiliki kualifikasi "meragukan".

Melansir Reuters, Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Umum UEA, Saif Mohammed Al Suwaidi, telah meminta verifikasi lisensi para pilot, insinyur, dan petugas operasi penerbangan dari Pakistan yang bekerja di negara Timur Tengah.  

Permintaan tersebut tertuang dalam surat tertanggal 29 Juni yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan, Hassan Nasir Jamy.


"Kami ingin meminta kantor Anda untuk memverifikasi kredensial lisensi dari daftar pilot terlampir yang saat ini memegang lisensi pilot UEA berdasarkan lisensi dan kualifikasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan," bunyi surat tersebut.

Pada 26 Juni, sebanyak 262 dari 860 pilot Pakistan dilarang terbang karena diduga memalsukan ujian demi memenuhi syarat. Sebanyak 141 di antaranya merupakan pilot maskapai Pakistan International Airlines (PIA).

Selain UEA, Vietnam telah melarang terbang 27 pilot Pakistan. Setelah itu pada Selasa (30/6), Badan Keamanan Udara Uni Eropa (EASA) menangguhkan izin PIA untuk terbang ke UE selama enam bulan.

Sementara pada Rabu, serikat pilot PIA, Asosiasi Pilot Pakistan Airlines (PALPA), menuding dugaan pemegang lisensi "meragukan" adalah langkah pemerintah yang sudah direncanakan untuk memotong jumlah karyawan.

Menurut PALPA, daftar pemerintah terkait pilot dengan lisensi meragukan penuh ketidaksesuaian dan mereka meminta diadakannya penyelidikan pengadilan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya