Berita

Anggota Komisi X DPR bidang Pendidikan, Putra Nababan/Net

Nusantara

Tolak Sistem PPDB, Putra Nababan Prihatin Ada Orangtua Yang Frustasi Karena Anaknya Terpental Hanya Karena Umur

RABU, 01 JULI 2020 | 08:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jakarta menjadi perdebatan di DPR setelah beberapa orangtua mengajukan aksi protesnya. Sistem yang memprioritaskan anak berusia lebih tua dianggap sebagai bentuk dskriminasi dan ketidakadilan.

Anggota Komisi X DPR bidang Pendidikan, Putra Nababan menegaskan Kemendikbud harus segera mengevaluasi juknis milik Disdik DKI Jakarta. Senada dengan protes orangtua murid, Putra mengatakan aturan Disdik DKI Jakarta ini dianggap tidak adil dan mendiskriminasi siswa berusia muda.

"Tidak bisa dianggap remeh, tapi evaluasi menyeluruh kenapa dalam waktu 1 bulan tanpa sosialisi mereka buat masyarakat DKI marah sampai harus demo? itu melanggar protokol kesehatan untuk perjuangankan nasib anak-anaknya," ujar Putra usai menerima pengaduan para orang tua korban Proses PPDB DKI di Ruang Rapat Paripurna, Senayan, Selasa (30/6), dalam siaran live di media sosial DPR.


Ia mengakui menerima banyak aduan dari masyarakat soal PPDB. Mereka sangat dirugikan oleh aturan Pemerintah Provinsi (Pemprov) tersebut.

"Bayangkan, ada anak yang sudah belajar keras untuk layak masuk sekolah yang didambakan, harus terpental karena misinterpretasi terhadap Peraturan Menteri Pendidikan yang parah  dari Kepala Dinas Pendidikan serta Pemprov DKI," ujar Putra.

Putra mengungkapkan, di dapilnya, Jakarta Timur ada orangtua yang frustasi karena anaknya harus terpental dari sekolah yang dituju, hanya karena umur yang dianggap tak memadai.

Putra berharap Kementerian Pendidikan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Pemprov DKI dan Kepala Dinas Pendidikan.

Khususnya, terkait pelaksanaan Permendikbud Nomor 44 tahun 2019 tentang PPDB yang menjadi rujukan SK Kepala Dinas Pendidikan nomor 506 tahun 2020 tersebut.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya