Berita

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo/Net

Dunia

Soal Perpanjangan Embargo Senjata, Rusia: AS Lakukan Kebijakan 'Chokehold' Secara Maksimum Pada Iran

RABU, 01 JULI 2020 | 08:10 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) terus menyuarakan kampanye perpanjangan embargo senjata PBB terhadap Iran. Hal tersebut pun membuat Rusia geram dan memberikan kritikan pedas pada AS.

Dalam pertemuan virtual Dewan Keamanan PBB pada Selasa (30/6), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mendesak diperpanjangnya embargo senjata terhadap Iran sebelum berakhir pada Oktober.

"Jangan hanya mengambilnya dari Amerika Serikat, dengarkan negara-negara di kawasan ini. Dari Israel ke Teluk, negara-negara di Timur Tengah, yang terpapar oleh predasi Iran berbicara dengan satu suara: Perpanjang embargo senjata," ujar Pompeo seperti dikutip Reuters.


Menanggapi pernyataan Pompeo, Dutabesar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengatakan, AS berusaha untuk melakukan kebijakan mencekik Iran secara maksimum.

"Fungsinya adalah untuk mencapai perubahan rezim atau menciptakan situasi di mana Iran benar-benar tidak akan bisa bernapas. Ini seperti meletakkan lutut ke leher seseorang," ujarnya.

Penyataan Nebenzia sendiri merujuk pada metode chokehold atau kuncian leher yang membuat warga kulit hitam AS, George Floyd meninggal dunia di tengan seorang polisi kulit putih. Kematian Floyd sendiri memicu gelombang protes besar-besaran di AS dan berbagai penjuru dunia.

Mengenai perpanjangan embargo senjata Iran, AS sudah mengedarkan draft resolusi kepada 15 anggota DK PBB. Dalam draft tersebut, AS berusaha untuk memperpanjang embargo senjata Iran tanpa batas. Draft tersebut kemudian diveto oleh Rusia dan China.

Di bawah perjanjian nuklir JCPOA 2015 dengan Inggris, Jerman, Prancis, China, Rusia, dan AS, embargo senjata pada Iran akan berakhir pada Oktober 2020.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya