Berita

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell/Net

Dunia

Beban Berat Turki, Merawat Lebih 3,5 Juta Pengungsi Asal Suriah Selama Beberapa Tahun

RABU, 01 JULI 2020 | 06:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peran Turki dalam menangani pengungsi Surah mendapat apresasi dari Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell. Ia mengungkapkan hal itu dalam Konferensi Brussels keempat tentang mendukung masa depan Suriah dan kawasan, pada Selasa (30/6).

Dalam acara yang berlangsung secara vicon itu, Josep Borrell berterima kasih kepada Turki karena mau menampung para pengungsi Suriah.

“Peran Turki dalam membantu para pengungsi sangat positif,” katanya, dikutip dari AA, Selasa (30/6).  

“Rezim Suriah perlu memahami bahwa mereka harus benar-benar terlibat dalam negosiasi politik,” kata Borrell, seraya menegaskan bahwa UE hanya dapat menerima negosiasi intra-Suriah yang dipimpin PBB di Jenewa, bukan operasi militer.

“Rezim perlu menghentikan penindasan rakyatnya, maka kita bisa bicara normalisasi," jelas Borrell.

Selain kepada Turki Borrell juga berterima kasih kepada Libanon, Yordania, dan Irak karena menampung jutaan pengungsi Suriah.

Berbicara tentang Turki, diplomat top Uni Eropa mengatakan negara itu telah membawa ‘beban besar’ dengan merawat lebih dari 3,5 juta orang di wilayahnya selama beberapa tahun.

Dia menambahkan bahwa Uni Eropa menghargai upaya-upaya juga yang menjadi alasan bagi UE untuk menyetujui tambahan dana sebesar 485 juta euro atau setara dengan 545 juta dolar AS untuk transfer tunai bulanan dan program sekolah pada tahun 2020.

Menurut Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, para pengungsi dan negara tuan rumah membutuhkan dukungan lebih lanjut dari komunitas internasional untuk melanjutkan program-program bantuan yang ada. Ia juga memperingatkan bahwa tanpa bantuan lebih lanjut semua pencapaian dalam program sekolah atau pekerjaan mungkin akan sia-sia.

Menurut PBB, ada ratusan ribu orang yang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi akibat perang saudara yang terjadi di Suriah sejak awal 2011 lalu.

Turki adalah negara tuan rumah terbesar bagi para pengungsi Suriah dan telah memberikan perlindungan internasional kepada 4 juta orang yang melarikan diri dari negara tetangganya itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya