Berita

Nietzsche dan Hitler

Jaya Suprana

Hitler Dan Nietzsche

SELASA, 30 JUNI 2020 | 22:11 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SEBELUM ke Jerman, dari kejauhan saya sudah terbiasa meyakini kebenaran propaganda Sekutu bahwa kekejaman Nazi Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler terpengaruh pemikiran Friedrich Nietzsche . Apalagi tersebar berita bahwa Hitler pernah memperoleh hadiah hari kelahiran seperangkat buku antologi tulisan Nietzsche. Juga dikononkan bahwa pidato Hitler dan propaganda Nazi lazim diberi bumbu ramuan ujar-ujar mutiara Nietzsche.

Prasangka

Maka saya datang ke Jerman dengan prasangka bahwa peradaban masa Nazi Jerman identik dengan pemikiran Nietzsche.  Namun keyakinan berdasar prasangka memang tidak selalu sama dengan kenyataan. Setelah di Jerman saya mencoba berbincang tentang Nietzsche dengan para mahaguru mau pun sesama mahasiswa yang warga Jerman.  Alhasil tersimpulkan bahwa segenap prasangka yang membentuk keyakinan pribadi saya tentang Hitler terpengaruh Nietzsche pada hakikatnya menyesatkan. Saya termakan propaganda Amerika Serikat dan para sekutunya yang memang ingin membunuh karakter Hitler sebagai tokoh penguasa Jerman dan Nietzsche sebagai tokoh pemikiran Jerman.

Rasisme

Andaikata pernah jumpa langsung dengan Nietzche,  mungkin saya akan melihat kenyataan bahwa sebenarnya Nietzsche dan Hitler bukan hanya tidak berada di kubu yang sama namun malah berseberangan seperti cebong versus kampret. Ternyata Nietzche sama sekali tidak memiliki semangat rasisme seperti Hitler.

Nietzche juga tidak percaya pada supremasi ras Aria seperti Hitler. Bagi Nietzche ras paling unggul justru Polandia.

Entah ada atau tidak kaitan pendapat rasial Nietzche ini dengan kreatifitas masyarakat Jerman  memproduksi lelucon yang asyik menertawakan ketololan orang Polandia. Di sisi lain Nietzsche menganggap ras Slawia lebih unggul ketimbang ras Jerman.

Bahkan Nietzche meyakini kepositifan kawin campuran maka menganjurkan agar ras Jerman membaur dengan ras-ras lainnya.  Pada berbagai kesempatan, Nietzsche mengungkapkan kekagumamannya terhadap ras Yahudi yang tentu saja ditutup-tutupi oleh kaum Nazi agar tidak berbenturan dengan Hasrat Hitler membasmi habis kaum Yahudi dari permukaan bumi. Kesan bahwa Niezsche anti Yahudi sengaja direkaya oleh saudari kandung  Nietzhe yang memang ingin menjilat Nazi untuk kepentingan diri agar dekat dengan penguasa.

Atheis

Memang Nietzsche berpandangan kritis terhadap Perjanjian Baru di dalam Alkitab dan Kekuasaan Gereja  namun sebenarnya mahapemikir Jerman yang wafat di Weimar pada tahun 1900 ini bukan anti Yahudi. Naga-naganya Hitler dengan para pegundalnya yang disebut Nazi sebagai akronim Nationalsozialist memanfaatkan kenyataan bahwa mayoritas masyarakat Jerman sebenarnya tidak mengerti atau bahkan tidak membaca tulisan asli Nietzche sebagai peluang bagus untuk membuat tulisan tentang pemikiran Nietzsche yang disesuaikan dengan kebutuhan Hitler dan Nazi untuk membenarkan kebijakan mereka.

Setelah membaca tulisan-tulisan Nietzsche, saya gagal menemukan indikasi bahwa pemikir Jerman ini antisemitis. Namun mungkin Hitler dan kaum Nazi jauh lebih jeli ketimbang saya yang dangkal daya tafsir ini.

Superman

Bahkan mereka berhasil merekayasa kesan yang meyakinkan bahwa tokoh yang disebut Nietzche sebagai Uebermensch alias Superman di dalam mahakarya “Also Sprach Zarathustra” tidak lain tidak bukan adalah Adolf Hitler! Suatu upaya mempengaruhi pencitraan Hitler yang memang harus diakui memang keren karena sedikit-banyak berhasil mempengaruhi pandangan masyarakat luar Jerman terhadap Hitler secara sukses gilang gemilang.

Sementara masyarakat Jerman sendiri sebenarnya banyak yang sadar bahwa segenap rekayasa Public Relations kedekatan Hitler dan Nietzche sebenarnya sekedar produk bualan mesin propaganda Nazi belaka seperti bualan para buzzer bayaran yang membabibutatuli maju tak gentar membela yang bayar.

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya