Berita

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj/Net

Dunia

Said Aqil Siroj Ajak Umat Muslim Dan Dunia Hentikan Aksi Pendudukan Israel Di Palestina

SELASA, 30 JUNI 2020 | 19:11 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Konflik puluhan tahun antara Israel dan Palestina bukan hanya melibatkan politik, wilayah, dan kekuasaan semata, melainkan juga melibatkan agama akidah.

Untuk itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, mengajak dunia untuk menghentikan aksi pendudukan Israel di Palestina.

Melalui pernyataan tertulisnya pada Selasa (30/6), Said Aqil mengatakan, konflik Israel dan Palestina berawal dari dua kelompok, yaitu kelompok Zionis dan Muslim Arab.

"Kelompok Zionis yang dikonsepkan dari Taurat yang telah dimodifikasi manusia dapat diperkuat dengan temuan Kristen barat, tergambar pula dengan Kristen Zionis. Mereka saling bekerja sama dengan menyumbang dana, senjata kekuasaannya pada Israel," ujar Saiq Aqil.

Menurut Saiq Aqil, kelompok Zionis berusaha untuk mengacaukan umat Islam. Sehingga ia mengajak umat Islam dan seluruh dunia untuk menghentikan penjajahan Israel di tanah Palestina.

"Jam’iyyah Nahdliyah di Indonesia ikut serta menegaskan atas penegakan Palestina di Gaza, sekaligus menyangkal kependudukan Zionis diatas Bumi Palestina dan Quds yang mulia," tekannya.

Said Aqil memaparkan, aksi pendudukan Israel di Palestina telah merenggut banyak nyawa, termasuk anak-anak dan wanita, hingga menghancurkan rumah-rumah mereka. Israel telah melanggar hak asasi manusia dan berusaha membuat Palestina tunduk.

"Kami dengan segenap saudara umat Muslim akan ikut melindungi dan menegakkan kemerdekaan akan Palestina! Jam’iyyah Nahdlatu ulama akan mengayomi Palestina untuk mendapatkan secara utuh hak-hak mereka sebagai Quds Ibukota abadi dari Palestina," lanjutnya.

Saat ini, Israel sendiri berencana untuk melakukan aneksasi Tepi Barat yang diduduki oleh Palestina. Rencana tersebut ditargetkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada 1 Juli. Namun, banyak pihak yang mengecam langkah tersebut, termasuk Indonesia, negara-negara Arab, Eropa, hingga PBB.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya