Berita

Perdana Menteri Hongaria Viktor Urban/Net

Dunia

Bingungnya PM Hongaria Tangani Pengungsi, Didesak UNHCR Cabut Pengetatan Sistem Imigrasi

SELASA, 30 JUNI 2020 | 13:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Polemik mengenai pengungsi masih terus membayangi Hongaria. Setelah mengetatkan sistem agar bisa mengatur aliran masuk pangungsi, Hongaria dikritik badan pengungsi PBB, UNHCR, karena dianggap melanggar hukum internasional.

Melansir Reuters pada Selasa (30/6), UNHCR telah meminta pemerintahan Perdana Menteri Viktor Urban untuk mencabut pengetatan sistem suaka Hongaria.

Bulan lalu, Hongaria telah menutup apa yang disebut sebagai zona transit migran di perbatasan. Pada saa5 itu, sekitar 300 pengungsi diminta untuk mengajukan aplikasi suaka di konsulat negara-negara tetangga, dan bukan di perbatasan.

Langkah tersebut diambil Orban untuk menghindari imigrasi massal ratusan ribu pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika pada 2015. Namun banyak pihak yang mengatakan langkah tersebut justru mempersulit para pengungsi mendapat suaka dan langsung dikritik oleh UNHCR.

"Ini dapat mengekspos para pencari suaka dengan risiko pelanggaran dan perlakuan buruk yang akan berarti pelanggaran Konvensi Pengungsi 1951 dan instrumen HAM internasional serta regional lainnya, di mana Hongaria adalah negara pendukungnya," ujar UNHCR dalam pernyataannya.

"Akses efektif ke wilayah adalah prasyarat penting untuk dapat menggunakan hak mencari suaka," lanjut badan tersebut.

UNHCR kemudian mendesak pemerintahan Orban untuk mencabut kembali aturan tersebut dan menggunakan sistem suaka yang sesuai dengan hukum HAM dunia dan Uni Eropa.

Langkah tersebut membuat Orban dikritik oleh banyak pihak internasional, namun justru meningkatkan dukungan di antara para pemilihnya di dalam negeri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya